Jefridin Tutup KSM ke-25 Batam dengan Dua Bait Pantun

Sekda Batam, Jefridin saat menghadiri penutupan kegiatan KSM ke-25 Batam, Kamis (15/06) malam. (Foto:Istimewa)

BATAM – Gelaran Kenduri Seni Melayu (KSM) ke-25 resmi ditutup Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Batam, Jefridin, mewakili Wali Kota Batam, Muhammad Rudi, Kamis (15/6/2023) malam.

Sebelum ditutup resmi, sejumlah sanggar tampil menghibur untuk pengunjung. Pada malam kedua itu, sanggar tampil berasal dari Batam, Dumai, Tanjungpinang, Medan, Johor Malaysia, Pekanbaru, Karimun, Bintan, Sibolga hingga Brunei Darussalam.

Penutupan KSM ini, Jefridin mempersembahkan dua baik pantun karena pantun. Pantun merupakan salah satu kebudayaan masyarakat Melayu.

Putri cantik wajah tertutup
Dituntun berjalan di waktu pagi
Kenduri Melayu kita tutup
Tahun depan berjumpa lagi.

Kemana pergi pakai selendang
Selendang dipakai terlihat mini
Mana yang baik bawalah pulang
Yang tidak baik tinggalkan di sini,” bunyi pantun Jefridin.

KSM ke-25 Tahun 2023 sukses memukau penonton, dengan menampilkan kesenian nusantara dan mancanegara. Joget lambak atau joget dangkong menjadi akhir penampilan para seniman di panggung KSM.

Bersama sang istri yang juga menjabat sebagai Ketua II TP PKK Kota Batam, Hariyanti Jefridin berjoget lambak. Tak ketinggalan, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Batam, Ardiwinata juga turut menari.

Joget Dangkong ini diawali dengan mendendangkan lagu Dondang Sayang. Adapun, para penarinya berkelompok yang kemudian ketika tampil membentuk lingkaran, yang berarti sebuah perkenalan kepada penonton.

Adapun, alat musik yang mengiringi joget Dangkong yakni satu buah gendang tambur, biola, dan akordion.

Sebagai informasi, KSM tahun ini melibatkan 24 sanggar kesenian nusantara dan lima negara tetangga seperti Singapura, Malaysia, Brunei Darussalam, Myanmar, dan India.

“KSM ini menjadi ajang silaturahmi dengan semua daerah serumpun Melayu dan daerah lainnya,” ujar Jafridin.

Ia mengatakan, KSM yang menjadi rangkaian dari pelaksanaan Rapat Kerja (Raker) Komisariat Wilayah (Komwil) 1 Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) tersebut, sukses memperkuat hubungan antardaerah.

Baca juga: Gesekan Biola Rudi Buka KSM ke-25 Batam, Ada Pentas Seni dan Bazar Kuliner

“Tak hanya mempererat silaturahmi, KSM ini juga sebagai upaya bersama melestarikan kesenian Melayu dan kesenian nusantara lainnya,” kata dia.

Jefridin juga mengapresiasi, selain silaturahmi dan melestarikan kesenian Melayu, juga mampu menggeliatkan ekonomi masyarakat melalui bazar di lokasi tersebut.

“Alhamdulillah, pengunjung ramai. Bahkan beberapa wisatawan mancanegara juga terlihat datang ke event tahunan Batam ini,” katanya.

Sesuai harapan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, Sandiaga Salahudin Uno, KSM ini memberikan dampak kemajuan pariwisata dan menjadi magnet kunjungan wisatawan ke Batam dan memberikan dampak kemajuan ekonomi kreatif.

“Selamat atas suksesnya KSM ke-25. Semoga, ke depan lebih meriah lagi dan sesuai harapan Wali Kota Batam, Muhammad Rudi, bisa melibatkan lebih banyak daerah dan negara lagi agar Batam makin terkenal,” ujar Jefridin.

Sebelumnya, Kepala Disbudpar Kota Batam, Ardiwinata mengaku suksesnya KSM ke-25 ini tak lepas dari peran semua pihak termasuk para seniman hingga budayawan.

Selama KSM berlangsung, penyelenggara menyuguhkan beragam penampilan kebudayaan Melayu seperti musik, tari, membaca puisi, berpantun, dan permainan rakyat yang dikemas dalam panggung pentas yang menarik dan menghibur.

Permainan rakyat yang disuguhkan dalam KSM tahun ini di antaranya kaki bajang (egrang), gasing, seletup, dan canang. Kemudian Koleksi Museum Batam Raja Ali Haji akan ditampilkan pada kegiatan KSM.

Selain itu, ada  stand bazar kuliner dari pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) Kota Batam yang ikut meramaikan KSM 2023.

Menariknya lagi, salah satu tenant kuliner nanti akan menawarkan kuliner khas Melayu seperti lendot, putu piring, mie sagu dan sebagainya.

“KSM tampil berbeda setiap tahunnya, selain penampilan dari peserta, panggung juga dibuat spektakuler dengan ornamen Melayu yang dibalut modern,” tutup Ardi.

Baca juga: Kenduri Seni Melayu Batam Ajang Silang Budaya Lokal hingga Internasional