JAKARTA – Pesawat tempur Rafale buatan Dassault Aviation, Prancis kini semakin melejit dan diminati banyak negara-nagara di dunia.
Bahkan Arab Saudi dikabarkan akan mengakuisisi sebanyak 100 hingga 200 unit jet tempur generasi 4.5 tersebut, seperti yang dilaporkan Perancis La Tribune.
Saat ini, situasi hubungan politik Arab Saudi sedang renggang dengan Amerika Serikat (AS) dan Jerman. Bahkan saat ini, Arab Saudi mulai menjauhkan diri dari AS dan Jerman.
Sebab, reaksi Jerman dan AS atas pembunuhan seorang jurnalis Jamal Khashoggi pada 2018 silam yang telah menciptakan ketidakpercayaan terhadap Riyad.
Jet tempur Rafale menjadi pesawat tempur primadona saat ini. Padahal dulunya, jet tempur omnirole ini sangat sulit terjual.
Salah satu pejabat pemerintahan Perancis bahkan mengatakan, bila Rafale terlalu canggih untuk diekspor di tahun 2007.
Menurut pejabat tersebut, salah satu hambatan utama untuk prospek ekspornya adalah karena Rafale lebih mahal dari jet tempur para pesaingnya.
Bahkan jet Rafale adalah salah satu jet tempur paling mahal di dunia, dengan biaya sekitar €100 juta, menurut sebuah studi 2011 oleh University of Toulon.
Baca juga: Modernisasi Militer RI Dikebut, Prabowo Borong Alutsista Barat
Pesaingnya, termasuk jet tempur buatan Amerika Serikat, Gripen dari Swedia dan Eurofighter Typhoon, relatif lebih ekonomis.
Perancis dikatakan telah menghabiskan lebih dari 50 miliar USD, untuk pengembangan Rafale. Namun semua perjuangan itu kini terbayar, ketika banyak negara seakan berebut untuk mendapatkan Rafale dan rela antre untuk mendapatkannya.
Sementara, Pemerintah Indonesia saat ini sedang berupaya memodernisasi kemampuan militer Indonesia dengan mengganti Alat Utama Sistem Persenjataan (Alutsista) TNI dengan yang baru.
Menteri Pertahanan (Menhan) RI, Prabowo Subianto sebelumnya telah melakukan pembicaraan dengan beberapa negara-negara pemasok alutsista untuk kebutuhan TNI.
Bahkan Prabowo telah menyampaikan rencananya, untuk membeli pesawat tempur Boeing F-15ID dan Dassault Rafale bikinan Prancis untuk TNI Angkatan Udara.
Indonesia juga telah memesan 42 jet tempur Rafale senilai US$1,8 miliar pada Februari lalu. Tahun lalu, Jakarta juga memesan dua pesawat angkut Airbus A400M.
Baca juga: Kolombia Pilih SAAB Gripen Gantikan Jet Tempur KFIR Usang Israel