KARIMUN – SPBU yang ada di Kabupaten Karimun, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) mulai melaksanakan uji coba penggunaan QR-Code MyPertamina untuk pembelian BBM bersubsidi jenis pertalite.
Kepala Bidang ESDM Dinas Perdagangan, Koperasi, UMKM dan ESDM Kabupaten Karimun, Vandoranes Purba mengatakan uji coba akan dilakukan selama dua pekan terhadap.
Pembelian BBM jenis Peralite menggunakan QR-Code diberlakukan terhadap kendaraan berjenis roda empat atao mobil.
“Uji coba penggunaan QR-Code utuk pembelian BBM subsidi dimulai sejak 25 November hingga 9 Desember 2024,” kata Vandarones, Selasa 26 November 2024.
Selama masa uji coba, lanjut Vandarones, pemilik mobil yang belum mendaftar di aplikasi MyPertamina masih dapat membeli pertalite, namun dibatasi sebanyak 10 liter saja.
Vandarones juga mengingatkan, agar pemilik mobil segera mendaftar untuk mendapatkan QR-Code. Pasalnya, yang belum memiliki tidak bisa lagi membeli BBM bersubsidi setelah masa uji coba berakhir.
“Setelah 9 Desember 2024, bagi yang tidak memiliki QR-Code tidak dapat dilayani untuk pembelian Pertalite, maka harus beralih ke BBM non-subsidi yaitu Pertamax,” jelas Vandarones.
Setelah uji coba, pembelian akan disesuaikan pola penerapan BBM subsidi, terhadap jenis kendaraan maupun besaran cc-nya.
Karena tujuan dari penerapan aplikasi MyPertamina adalah, untuk memastikan penyaluran BBM bersubsidi tepat sasaran.
Oleh karena itu Vandarones mengimbau, pemilik mobil cc besar untuk menggunakan BBM non-Subsidi.
“Kita harapkan pemilik mobil mewah menggunakan BBM non-subsidi seperti Pertamax dan Pertamax turbo,” imbaunya.
Sementara, lanjut dia, penggunaan untuk jenis BBM Pertalite di Kabupaten Karimun lebih dari 3.000 kilo liter per bulan.
“Perbulannya 3.404 kilo liter, untuk satu tahun 40.000 kilo liter. Sementara kuota mencapai 43 kilo liter. Artinya masih sangat cukup bahkan berlebih,” jelas Vandarones.