IndexU-TV

Kakanwil Kemenag Kepri Kukuhkan Pengurus BKM 5 Kabupaten/Kota

Mahbub Daryanto
Kakanwil Kemenag Kepri Mahbub Daryanto. (Foto: Dok Kemenag Kepri)

TANJUNGPINANG – Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) Mahbub Daryanto mengukuhkan pengurus Badan Kesejahteraan Masjid (BKM) kabupaten/kota se-Kepri.

Adapun kepengurusan yang dikukuhkan, yakni BKM Tanjungpinang, BKM Bintan, BKM Karimun, BKM Lingga, dan BKM Anambas secara langsung (luring) dan dalam jaringan (daring), Rabu 6 Desember 2023.

Sementara kepengurusan BKM Batam dan BKM Natuna sudah dikukuhkan terlebih dahulu.

Usai mengukuhkan kepengurusan BKM kabupaten/kota, Mahbub mengajak pengurus untuk membentuk satu wilayah sebagai pilot project implementasi BKM.

“Kalau bisa kita canangkan desa/kecamatan mana yang jadi pilot project, karena tiap masjid tentu beda-beda, ada yang mungkin lebih banyak infaknya, zakatnya, pendidikan keagamaannya dan lainnya. Kita turun sama-sama untuk merangsang masyarakat yang merasa layak untuk berzakat, berinfak, dan wakaf,” kata Mahbub dalam keterangan tertulisnya, Kamis 7 Desember 2023.

Mahbub mengatakan, BKM sudah lama hadir dan kembali direvitalisasi karena melihat fungsi masjid masih belum optimal. Saat ini BKM sedang menunggu terbitnya Keppres (Keputusan Presiden) sebagai dasar hukum dan bisa berjalan sebagaimana BAZNAS dan BWI.

“Fungsi masjid masih banyak yang belum optimal, BKM diharapkan bisa melakukan berbagai hal untuk mengatasi permasalahan kesejahteraan masjid, masih banyak masjid yang belum dikelola dengan profesional, baik fungsi idarah, imarah, dan riayahnya. Setelah terbit Keppres nanti Insyaallah fungsi BKM lebih kuat dan masyarakat bisa berkontribusi lebih,” katanya.

Mahbub mengungkapkan seharusnya masjid berdaya dan bisa menjadi pusat peradaban sekaligus kebangkitan ekonomi umat. Terlebih melihat kondisi di lapangan potensi ekonomi keagamaan umat Islam Indonesia yang dinilai bagus.

“Masih banyak masjid yang belum berdaya, belum mampu menyejahterakan jemaahnya secara ekonomi, menjadi pusat ekonomi masyarakat, dan bisa menyelesaikan problem masyarakat, padahal potensi ekonomi keagamaan kita bagus, potensi zakat kita besar, orang kita dermawan dalam berdonasi,” katanya.

Mahbub juga mengingatkan agar ada pemetaan masjid di setiap kecamatan, ada profil masjid, dan memastikan semua penyuluh agama Islam di kecamatan ada di setiap masjid.

“Dicek apakah ada penyuluh yang bertugas dan apa saja bentuk penyuluhannya, jangan sampai pengurus masjid tidak ada pembinaan dari Kemenag,” ucap Mahbub.

Baca juga: Kemenag Kepri Terbitkan 8.188 Sertifikat Halal Produk UMKM

Mahbub juga menyoroti rendahnya literasi masyarakat tentang zakat dan wakaf. Oleh karenanya, dia meminta agar koordinasi antar lembaga dijaga, BAZNAS dan BWI kompak bisa bersama BKM memberi pencerahan sekaligus meningkatkan perekonomian umat.

“Literasi masyarakat tentang zakat masih rendah, masih banyak yang tahunya sebatas zakat fitrah. Literasi wakaf juga, orang tahunya wakaf kuburan dan masjid, padahal ada wakaf lain yang juga bisa menolong umat Islam lain yang secara ekonomi belum beruntung,” ungkapnya.

Terakhir Mahbub mengingatkan kepada pengurus BKM agar turut menanamkan moderasi beragama kepada pengurus masjid.

“Moderasi beragama harus diimplementasikan sampai ke level paling bawah. Kita harus menjaga masjid agar tidak terganggu paham-paham intoleransi dan ujaran kebencian,” pungkasnya. (*)

Ikuti Berita Ulasan.co di Google News

Exit mobile version