IndexU-TV

Kapal Perusahaan Indonesia Tak Berawak Hanyut ke Perairan Malaysia

Kapal Perusahaan Indonesia Tak Berawak Hanyut ke Perairan Malaysia
Kapal tanpa awak Winposh Rampart. (ANTARA/HO-APMM/agus)

Malaysia – Kapal tanpa awak Winposh Rampart milik Limin Rosmina, perusahaan Indonesia hanyut ke perairan Malaysia.

Kapal tak berawak itu hanyut dalam perjalanan dari Pulau Matak terletak di Kecamatan Pal Matak, Kabupaten Kepulauan Anambas, Kepulauan Riau, menuju China.

Perusahaan Limin Rosmina telah melaporkan kejadian itu kepada Badan Penegakan Hukum Maritim Malaysia (APMM), Senin (3/1).

“Kapal tersebut (Winposh) dalam perjalanan dari Matak, Indonesia ke Yang Pu, China pada posisi sekitar 120 mil laut dari Kuala Terengganu, Negara Bagian Terengganu,” ujar Direktur APMM Laksamana Maritim Mohd Zubil Bin Mat Som di Kuala Lumpur, Rabu (05/01).

Zubil mengatakan “kapal hantu” itu memiliki panjang 72 meter dan berat 2.588 GT (gross tonnage).

“Peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 15.15 WIB, di mana kedua kapal yang terlibat berada di perairan Vietnam dan kehilangan kapal tunda akibat cuaca buruk dan hanyut ke perairan Malaysia,” katanya.

Baca Juga: Polda NTB Bekuk Perekrut PMI Korban Kapal Tenggelam di Malaysia

Pihak Malaysia mengatakan analisis penilaian risiko menemukan bahwa kapal Winposh Rampart berpotensi melanggar pengebor minyak (rig) Telok A milik Petronas.

Kondisi itu dapat menyebabkan rig meledak dan menimbulkan kecelakaan yang mengancam jiwa jika tidak ada bantuan awal yang diberikan untuk menanganinya.

Menindaklanjuti hal tersebut, Maritim Malaysia telah mengoordinasikan bantuan dengan Petronas untuk menderek kapal Winposh Rampart ke lokasi yang lebih aman.

Tim Aksi Khusus Maritim Malaysia (PTK) juga telah dikerahkan dengan pesawat AW139 untuk menganalisis situasi dan mengidentifikasi metode untuk mencegah kapal hanyut dan bertabrakan dengan anjungan minyak.

Kapal Maritim (KM) Jujur dan pesawat AW139 dengan enam anggota PTK telah dipindahkan ke lokasi kapal hanyut untuk memberikan bantuan.

Sementara itu, Petronas juga mengirimkan kapal Icon Lotus dan SK Pilot sekitar pukul 10.00 pagi tadi untuk memantau dan membantu operasi. (*)

 

Exit mobile version