Kasus Pencabulan Anak Marak di Batam, Pelaku Dominan Orang Terdekat

Kompol Budi
Kasatreskrim Polresta Barelang, Kompol Budi Hartono. (Foto: Muhamad Ishlahuddin)

BATAM – Kasus pencabulan terhadap anak kini marak terjadi di Batam. Bahkan hingga Juni 2023 ini, Polresta Barelang telah menerima sebanyak 53 laporan.

Satuan Reserse Kriminal Polresta Barelang menyatakan, bahwa sebagian besar pelaku kekerasan seksual terhadap anak di Batam adalah orang terdekat korban.

“Kalau kita analisa, pelaku memang orang-orang terdekat seperti keluarga, guru, bapak tiri, bahkan bapak kandung,” kata Kasatreskrim Polresta Barelang, Kompol Budi Hartono, Sabtu (17/06).

Budi Hartono menjelaskan, pelaku kekerasan seksual seperti pencabulan bahkan hingga persetubuhan kerap kali menyasar anak di bawah umur dengan rentang usia 3 hingga 15 tahun.

Para pelaku menjalankan aksinya dengan memberikan bujuk rayu kepada korban, yang usianya masih terbilang belia dan mudah untuk diperdaya.

“Modusnya banyak diiming-imingi uang, ada beberapa diancam, bahkan dengan kekerasan ada juga. Tapi dengan bujuk rayu lebih banyak,” ungkapBudi.

Selama 2023 saja, Polresta Barelang telah menerima 53 laporan terkait kasus tersebut. Jika dibandingkan dengan tahun 2022, jumlah tersebut sudah melebihi setengah dari total kasus di Batam.

“Tapi kita tidak tahu di semester kedua ini bagaimana. Tahun lalu total ada 95 kasus,” tutur Kompol Budi.

Budi juga mengimbau, agar masyarakat Kota Batam tidak segan untuk melaporkan kasus kekerasan seksual ke polisi.

Ia memastikan, pihaknya akan memproses laporan tersebut bahkan hingga memberikan pendampingan kepada korban termasuk dalam pembiayaan visum sebagai alat bukti.

“Untuk masyarakat yang kurang mampu kita akan arahkan ke PPA Kota Batam, kemudian ke Dinsos. Biasanya juga kita koordinasikan juga dengan RSUD Embung Fatimah,” ucapnya.

Oleh sebab itu, ia meminta seluruh elemen masyarakat turut menjaga para generasi muda Indonesia dari kekerasan seksual serupa.

Terutama para orang tua agar lebih ketat menjaga anaknya, dan tidak mudah percaya meski dengan kerabat sendiri.

“Jangan lepas begitu saja dengan orang lain Walaupun sama keluarga,” tambah Budi.