Kasus Stunting Turun Drastis di Batam, Hanya Tinggal 1.207 Jiwa

Jefridin
Sekretaris Daerah Kota Batam, Jefridin Hamid. (Foto: Dok. Media centre)

BATAM – Kasus stunting turun drastis dalam tiga tahun terakhir di Kota Batam, Kepulauan Riau (Kepri). Tahun ini hanya tersisa 1.207 jiwa atau 1,90 persen.

Penurunan itu diketahui berdasarkan catatan Pemerintah Kota (Pemkot) Batam dalam tiga tahun terakhir. Pada tahun 2020 lalu, angka stunting di Kota Batam sebanyak 3.876 jiwa atau 7,21 persen. Kemudian pada tahun 2021 mengalami penurunan menjadi 3.367 jiwa atau 6,02 persen.

“Dari upaya-upaya yang dilakukan Pemkot Batam, maka di tahun 2022 kembali turun 1.441 jiwa atau 2,42 persen dan tahun 2023 turun menjadi 1.207 atau 1,90 persen,” kata Sekretaris Daerah Kota Batam Jefridin, Senin (04/09).

Ia menjelaskan, Pemkot Batam menjalankan sejumlah progam untuk menurunkan angka stunting itu. Di antaranya melalui program Bapak Asuh Anak Stunting.

“Untuk Bapak Asuh Anak Stunting ini ada yang dikelola oleh perusahaan dan per orangan. Untuk perusahaan sudah ada enam perusahaan. Sedangkan yang per orangan sudah berjumlah 24 orang dengan total jumlah anak asuh sebanyak 119 orang,” ujar dia.

Selain itu, Jefridin menyampaikan bahwa di Kota Batam masih membutuhkan sebanyak 10 ribu jamban.

Dengan begitu, Jefridin mengajak perusahaan di Kota Batam dapat memberikan tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) berupa pembangunan jamban, sehingga Batam bisa bebas dari Open Defecation Free (ODF) atau berhenti buang air besar sembarangan.

“Terima kasih karena pada hari ini Yayasan Citra Mas sudah membangun jamban untuk 69 rumah di Kelurahan Kabil. Semoga ke depannya indikator penilaian Kota Sehat dapat terpenuhi di Kota Batam. Karena ODF ini masuk dalam salah satu penilaian dari Kota Sehat,” kata dia.

Sementara itu, Ketua Panitia “Kami Peduli” Yayasan Citra Mas, Reggi berterima kasih atas bantuan dari Pemkot berupa bahan makanan untuk 11 anak stunting di Kelurahan Sambau dan Batu Besar.

Bantuan itu menurutnya sudah ia terima sejak April 2023 hingga Desember 2023.

“Bantuan ini kami berikan dengan harapan agar anak-anak kita tumbuh dengan baik,” ujar Reggi.

Selain itu, pihaknya juga memberikan bantuan untuk 27 keluarga pra sejahtera, serta pelatihan hydroponik kepada 20 peserta yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat yang diharapkan meningkatkan perekonomian warga.

Baca juga: Bupati Aunur Harap Stunting Terus Menurun di Kabupaten Karimun

Kata Reggi, Yayasan Citra Mas juga memberikan bantuan kepada empat panti asuhan dan biaya pendidikan untuk 98 anak panti asuhan sebesar Rp1 juta per orang setiap bulannya.

Kemudian, perlengkapan untuk 17 posyandu di Kelurahan Batu Besar dan Sambau yaitu berupa timbangan, pengeras suara dan alat ukur.

“Penyediaan jamban untuk 69 rumah di Kelurahan Kabil. Dan pelatihan welding bagi karyawan Citra Mas yang akan memasuki masa pensiun,” kata Reggi. (*)

Ikuti Berita Lainnya di Google News