Jakarta – Kejuaraan Karate Asia 2021 di Almaty, Kazakhstan, kontingen Indonesia sudah mengoleksi dua medali emas, Sabtu (18/12) setempat.
Raihan medali emas tersebut, melalui Muhammad Akio Zaiko dan Hazel Ramadhan di hari pertama kejuaraan.
Akio Zaiko menyumbang emas setelah menjadi yang terbaik, pada nomor Cadet Kata Putra untuk event Asian Cadet, Junior & U21 Karate Championship 2021.
Dia mengalahkan Omar Saleh asal Kuwait yang pulang dengan medali perak dan Ali Hajizadeh dari Irak serta Tsang Pak Yin asal Hong Kong yang meraih perunggu bersama.
Sementara, Hazel Ramadhan menjuarai kategori Junior Kata Putra dengan mengalahkan Amir Hassan Moenaddini asal Irak di posisi kedua dan Ho Him Kwok dari Hong Kong serta Hasan Kamal Kuwait yang sama-sama pulang dengan medali perunggu.
Selain dua emas, Indonesia juga menyabet satu medali perak dan perunggu pada hari pertama masing-masing melalui Almahyra Tiara Sandi dan Nadlima Layla.
Almahyra Tiara Sandi membawa pulang perak pada kelas Cadet Kumite +54kg putri.
Dia kalah dari Yara Naser dari Yordania yang meraih medali emas.
Sementara pada nomor ini, perunggu diraih Elnura Ibraimova dari Kyrgyzstan.
Adapun Nadlima Layla meraih perunggu pada nomor Cadet Kata Putri.
Dia berada di posisi ketiga bersama wakil Hong Kong Ngai Yi Lee.
Baca juga: Ratusan Tim Esport Sudah Daftar Ulasan Network Cup 2021
Pada nomor ini, emas diraih atlet asal Irak yakni Sajedeh Jahanshahi dan perak oleh Sofia Klyuchik dari Kazakhstan.
Asian Cadet, Junior & U21 Karate Championship 2021 merupakan bagian dari ajang yang diselenggarakan Federasi Karate-Do Asia (AKF).
Selain itu juga bergulir Senior Asian Karate Championship edisi ke-17.
Head Of Delegation PB Forki untuk Kejuaraan AKF Cadet, Junior, U21 dan Senior Kazakhstan 2021, Darly Siregar mengatakan, secara keseluruhan kontingen Indonesia berisikan 49 orang dan 38 diantaranya adalah atlet yang terdiri dari 28 untuk senior dan 10 karateka junior.
“Keberhasilan pada hari pertama ini, tak lepas adanya kepengurusan yang solid, baik itu atlet, pelatih, wasit juri, manajer dan lainnya. Kekuatan semua pihak punya peran penting. Sebelum atlet bertanding saya selaku ketua kontingen membakar semangat mereka,” kata Darly Siregar kepada ANTARA via telepon, Minggu (19/12) dini hari WIB.
Dia juga menyebut atlet yang tampil merupakan putra dan putri terbaik Indonesia.
Meski bendera Merah Putih tak berkibar, mengingat sanksi yang diberikan Badan Anti-Doping Dunia (WADA) kepada Indonesia, lanjut Darly, semangat atlet tidak luntur.
“Pada awalnya dampak dari bendera tidak berkibar memang berpengaruh, tetapi kami ganti dengan Garuda yang juga lambang negara kita. Lagu Indonesia juga tetap berkumandang, meski awalnya panitia melarangnya,” ujar Darly.
Pria yang juga menjabat sebagai Wakil Sekretaris Jenderal Bidang Luar Negeri PB Forki itu, optimistis pundi-pundi medali Indonesia bertambah.
Mengingat pertandingan masih akan berlangsung hingga Rabu (22/12).
Dia juga meminta dukungan dan doa masyarakat Indonesia, agar skuad Merah Putih bisa meraih hasil terbaik di Kazakhstan.
“Dibalik dinginnya cuaca Kazakhstan, tidak mendinginkan semangat kami untuk karate Merah Putih. Semoga medali Indonesia terus bertambah karena pertandingan masih berlangsung dalam beberapa hari ke depan,” pungkas Darly.