Kelebihan dan Kekurangan Belajar Daring

Kelebihan dan Kekurangan Belajar Daring
Doni Damara (Foto: Ulasan.co/Dok Pribadi)

Penulis Doni Damara
Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Kampus UMRAH

Sejak melonjaknya kasus COVID-19 di Indonesia pada awal-awal tahun 2020 lalu, semua kegiatan masyarakat dibatasi pemerintah guna mencegah penyebaran virus menular asal Kota Wuhan, Cina. Mulai aktivitas perkantoran, pegawai bahkan kegiatan proses belajar mengajar diatur pemerintah dari rumah.

Proses belajar tatap muka sempat ditidiakan di sekolah, digantikan dengan belajar dalam jaringan (daring) atau via online. Namun, belakangan, sebagian daerah di Indonesia telah memulai belajar tatap muka di sekolah terbatas dengan menerapkan protokol kesahatan yang ketat.

Mengingat pendidikan adalah hal yang sangat penting bagi semua orang. Selama proses belajar mengajar via daring ini tentu ada kelebihan dan kekurangan yang dialami pelajar bahkan mahasiswa.

Dengan begitu pembelajaran yang dilakukan biasanya menggunakan aplikasi seperti Zoom, Google Classroom, WhatsApp, dan berbagai aplikasi pembelajaran olnine. Tentunya dengan pembelajaran daring ini akan sangat berdampak bagi siswa baik dampak baik maupun dampak buruk.

Dampak Positif

Dampak positif dalam pembelajaran daring ini sangat banyak. Dengan menggunakan pembelajaran daring tentunya sudah mematuhi protokol kesehatan dalam memutus rantai penyebaran virus corona dengan cara menjaga jarak dan menghindari kerumunan. Tentunya hal ini merupakan poin penting dalam menghadapi situasi pandemi sekarang.

Tidak hanya itu, pembelajaran via daring secara langsung siswa atau mahasiswa mempelajari literasi digital dengan menggunakan teknologi. Dengan begitu wawasan pelajar dapat bertambah tentang teknologi dan tidak ketinggalan zaman.

Dengan pembelajaran daring ini pelajar dapat meningkatkan kemandirian dalam mencari informasi baru mengenai pembelajaran, mengajarkan kepada siswa untuk disiplin waktu, mengasah pola siswa dalm berpikir untuk mengembangkan dirinya, dan menumbuhkan rasa tanggu jawabtinggi. Pembelajaran daring ini orang tua dapat memantau anaknya dalam belajar.

Dampak Negatif

Pembelajaran via daring ini tidak hanya memiliki dampak positif, namun pembelajaran memiliki dampa negatif. Salah satunya adalah pelajar harus melimiliki media pembelajaran daring minimal adalah handphone android. Karena biasanya pembelajaran daring selalu menggunakan handphone android. Dengan begitu itu akan menjadi beban bagi orang tua pelajar yang hidupnya kurang mampu. Tidak hanya itu dengan pembelajaran daring ini guru tidak bisa memantau langsung apakah siswa itu belajar dengan benar ataukah siswa tersebut hanya bermalas malasan.

Tidak hanya itu jaringan merupakan kendala utama bagi pelajar yang tinggal di daerah yang terpencil atau daerah yang tidak terlalu terdapat jaringan bagus. Biasanya terjadi pada siswa yang tinggal di pedesaan atau tinggal di pulau-pulau. Apalagi jika terjadi hujan disertai petir ataupun listrik mati, sudah pasti pembelajaran daring ini tidak bisa mereka lakukan. Mungkin untuk siswa yang tinggal di kota jarang dialami, karena jaringan internet bagus.

Baca Juga: Kuliah Daring di Tengah Pandemi COVID-19, Efektifkah?

Kuota internet juga menjadi kendala dalam pembelajaran daring. Biasanya hal ini bisa diatasi oleh sebagian orang tua siswa, namun ada juga orang tua siswa yang tidak tahan dengan kuota internet dalam pembelajaran daring.

Pemerintah juga sangat peka terhadap hal ini sehingga pemerintah mengeluarkan kuota internet setiap bulannya kepada siswa untuk menunjang pembelajaran daring guna agar siswa dapat belajar dengan baik dan orang tua siswa tidak terlalu memikirkan kuota dalam pembelajaran daring ini.

Harapan semoga pandemi cepat usai dan masyrakat bisa kembali belajar tatap muka agar pembelajaran lebih efektif. Tetap patuhi protokol kesehatan agar semua dapat terhindar dari virus corona. Jangan patah semangat karena kita sekarang bisa belajar dimana saja. (*)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *