Jakarta – Kementerian Agama memberikan beasiswa untuk 330 mahasiswa Papua pada tahun 2021, sebagai bagian dari afirmasi program Kita Cinta Papua/Papua Bangga.
“Kemenag bertekad untuk membangun dan mewujudkan Papua yang bermartabat dan membanggakan melalui pembangunan di bidang agama dan pendidikan dengan program Kita Cinta Papua/Papua Bangga,” ujar Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa’adi dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis.
Program beasiswa itu diberikan kepada 280 mahasiswa yang kuliah di Perguruan Tinggi Keagamaan Kristen Negeri (PTKKN) dan 50 mahasiswa di perguruan tinggi umum.
Zainut mengatakan upaya mencerdaskan kehidupan bangsa terus dilakukan agar setiap anak bangsa tanpa terkecuali mendapatkan kesempatan untuk mengenyam pendidikan yang layak dan berkualitas.
Sebab, menurut dia, pendidikan untuk seluruh kalangan merupakan salah satu pilar penting dalam membangun sumber daya manusia Indonesia seutuhnya.
“Inti program Kita Cinta Papua/Papua Bangga adalah memajukan pendidikan dan keagamaan di Provinsi Papua dan Papua Barat dalam bentuk dukungan beasiswa kepada generasi muda, sehingga dapat mengenyam pendidikan secara berkelanjutan di setiap jenjang,” kata dia.
Wamenag berpesan kepada mahasiswa Papua untuk tidak berpangku tangan dan ikut berpartisipasi aktif dalam mewujudkan perubahan bangsa. Sebagai agen perubahan, mahasiswa dituntut memanfaatkan kesempatan beasiswa ini sebagai jalan untuk membangun dan berkarya.
“Jadilah mahasiswa Kristen yang kreatif, inovatif, produktif, dan berkarakter. Mahasiswa yang mampu menghasilkan karya kreatif, berpikir inovatif, mampu menghasilkan solusi, dan memiliki jati diri, berakhlak mulia, dan memiliki moral,” katanya.
Sementara itu, Dirjen Bimas Kristen Thomas Pentury melaporkan bahwa program ini sudah berjalan dua tahun. Pada periode pertama atau 2020/2021 beasiswa diberikan kepada 253 mahasiswa.
Tahun ini, beasiswa diberikan kepada 280 orang. Mereka tersebar di berbagai PTKKN, seperti IAKN Tarutung (20 Orang), IAKN Palangkaraya (25 Orang), IAKN Manado (55 Orang), IAKN Toraja (40 Orang), IAKN Kupang (60 Orang), IAKN Ambon (30 Orang), dan pada perguruan tinggi umum (50 orang).
“Terima kasih kepada Kementerian Agama dan lembaga terkait yang telah banyak membantu masyarakat Papua, khususnya pada peningkatan bidang pendidikan,” kata Thomas.
Sebelumnya, pemerintah menetapkan kebijakan percepatan pembangunan kesejahteraan di Provinsi Papua dan Papua Barat sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 18 tahun 2020 tentang RPJMN tahun 2020-2024 dan Instruksi Presiden Nomor 9 tahun 2020 tentang Percepatan Pembangunan Kesejahteraan di Provinsi Papua dan Papua Barat.
Pewarta : Antara
Editor : MD Yasir