IndexU-TV

Kepala BP Batam Sambut Positif Persetujuan Pembentukan KEK Pariwisata Kesehatan Internasional

Kepala BP Batam
Kepala BP Batam, Muhammad Rudi. (Foto: Irvan Fanani)

BATAM – Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam, Muhammad Rudi, menyambut positif keputusan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, yang telah menyetujui pembentukan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata Kesehatan Internasional Batam.

Hal tersebut diungkapkan Rudi usai acara groundbreaking pembangunan Terminal 2 Bandara Hang Nadim, Kota Batam, Kepulauan Riau, Kamis 30 Mei 2024.

“Alhamdulillah dalam rapat Dewan Nasional KEK kemarin (Rabu 29 Mei 2024), Pak Menko sudah menyetujui tiga kawasan KEK di Indonesia, salah satunya yakni KEK Pariwisata Kesehatan Internasional Batam,” ujarnya.

Ia berharap, KEK tersebut segera direkomendasikan oleh Dewan KEK Nasional kepada Presiden untuk selanjutnya ditetapkan melalui Peraturan Pemerintah (PP).

“Kalau PP-nya sudah keluar, maka KEK Pariwisata Kesehatan Internasional Batam ini sudah bisa kita laksanakan,” kata Rudi.

Ia menyebutkan, dengan adanya KEK kesehatan tersebut, maka masyarakat Indonesia tidak perlu jauh-jauh lagi berobat ke luar negeri.

“Sehingga devisa yang selama ini keluar, itu teralihkan untuk wilayah kita sendiri,” kata Rudi.

Untuk diketahui, berdasarkan data yang diperoleh dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI), masyarakat Indonesia telah menghabiskan Rp160 triliun per tahun atas biaya perawatan yang dilakukan di luar negeri, terutama di Singapura dan Malaysia.

Sebelumnya, Wakil Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam, Purwiyanto menyatakan, bahwa KEK Pariwisata Kesehatan Internasional Batam telah menjadi perhatian utama BP Batam selama beberapa tahun terakhir.

“Kami mendapat target dari Kemenko Perekonomian bahwa setahun investasi harus ada dan terealisasi, maka menjadi tugas kami agar investasi KEK terwujud,” ungkapnya, Rabu 29 Mei 2024.

Ia menilai, proyeksi dari investasi ini sangat besar, baik dari sisi persepsi wilayah dan dampak kehadiran investasinya bagi ekonomi dan tenaga kerja serta tidak hanya sekedar milestone, tetapi juga menjadi multiplier effect bagi seluruh lini ekonomi di Batam.

Baca juga: Airlangga Hartarto Setujui Pembentukan KEK Pariwisata Kesehatan Internasional Batam

KEK Pariwisata Kesehatan Internasional Batam akan dibangun di dua lokasi, yakni Sekupang seluas 23,10 hektar dan Nongsa seluas 24,08 hektar, dengan total investasi mencapai Rp 6,91 triliun hingga 2032 dan diperkirakan menyerap 105.406 tenaga kerja selama 80 tahun.

“Batam dipilih karena lokasinya yang strategis dekat dengan Singapura dan Malaysia. Diharapkan, KEK ini dapat menarik sekitar 40.000 wisatawan medis setiap tahunnya, merebut pangsa pasar dari Singapura dan Malaysia,” ucap Purwiyanto.

“Di wilayah Sekupang, nantinya akan dibangun fasilitas kesehatan seperti Mayapada Apollo Batam International Hospital dan Nursing Academy International. Sementara itu, di Nongsa akan dibangun fasilitas pariwisata seperti Retirement Village & Clinic,” sambungnya.

Sementara di wilayah Nongsa akan dilaksanakan kegiatan utama pariwisata dengan rencana bisnis Retirement Village & Clinic dan akomodasi penunjang berupa Cottages, Bungalow, dan Motel yang diperuntukan bagi wisatawan, pasien dan keluarga pendamping. (*)

Ikuti Berita Ulasan.co di Google News

Exit mobile version