BATAM – Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam, Muhammad Rudi meninjau kembali progres akhir penyelesaian pembangunan jalan flyover di Sei Ladi, Selasa 24 Desember 2024.
Proyek flyover tersebut, merupakan salah satu inisiatif utama Muhammad Rudi untuk meningkatkan konektivitas antara Pelabuhan Batu Ampar dan Pelabuhan Sekupang, sekaligus mengurangi kemacetan di kawasan tersebut.
Pantauan di lokasi, progres pembangunan proyek flyover tersebut telah mencapai 96 persen.
Pada kesempatan itu, Rudi mengatakan bahwa infrastruktur yang baik akan berdampak langsung pada pertumbuhan industri dan meningkatkan daya tarik investasi di Kota Batam.
“Jika infrastrukturnya bagus, industri di Kota Batam akan berkembang, dan kepercayaan investor pun meningkat,” kata Muhammad Rudi.
Rudi mengajak masyarakat untuk terus mendukung langkah pemerintah, dalam menyelesaikan berbagai proyek strategis di Kota Batam.
“Saya kembangkan ini agar ekonomi Batam lebih baik. Kalau ekonomi Kota Batam meningkat, dampaknya akan dirasakan langsung oleh masyarakat,” tambah Rudi.
Sementara itu, Kepala Subdit Pembangunan Kepelabuhanan dan Bandara BP Batam, Boy Zasmita mengungkapkan bahwa progres pembangunan flyover di Sei Ladi telah mencapai 96 persen. Boy optimis flyover ini dapat dioperasikan pada akhir tahun 2024.
“Sisa pengerjaannya hanya tinggal pengaspalan, pedestrian, dan penghijauan dengan rumput. Insya Allah, akhir tahun sudah bisa diresmikan oleh Kepala BP Batam dan langsung digunakan,” jelas Boy Zasmita.
Sei Ladi memiliki sejarah yang erat dengan tokoh lokal, yaitu Laksamana Ladi. Seorang pemimpin angkatan laut pada era Kesultanan Melayu Riau-Lingga.
Namanya diabadikan untuk menghormati jasanya dalam menjaga perairan Kepulauan Riau, dari ancaman bajak laut dan kekuatan asing yang mengincar jalur perdagangan strategis.
Selain itu, dalam bahasa Melayu kata ‘Sei’ berarti sungai. Sementara ‘Ladi’ merujuk pada Laksamana Ladi, sosok tangguh yang dihormati karena keberanian dan kepiawaiannya dalam strategi perang laut.
Kini, kawasan Sei Ladi juga dikenal melalui Waduk Sei Ladi, sumber utama pasokan air bagi warga Batam. Nama Laksamana Ladi tidak hanya menjadi bagian dari sejarah lokal tetapi juga identitas budaya Batam.