Kerajinan Kerang Khas Batam Diminati Wisatawan

Kerajinan Kerang Khas Batam Diminati Wisatawan
Salah seorang pengunjung melihat hasil karya Elviana (Foto: Engesti)

Seiring berjalannya waktu, Bunda Evi mulai mempelajari pengelolaan limbah laut seperti kerang, untuk dijadikan sebuah karya kerajinan yang unik nan kreatif. Ide ini juga muncul saat bunda Evi risih melihat limbah kerang yang menimbulkan bau tak sedap.

“Dari awal itu dari sampah plastik. Lama-lama coba ke kerang ini,” katanya.

Ia mengaku tidak memiliki latar belakang dalam dunia seni kreasi. Namun, hal itu tidak menutup kemungkinan dirinya bisa menghasilkan serta membuka rumah kreatif dengan belajar secara otodidak.

Untuk ketersediaan bahan dasar kerang, Bunda Evi meminta dari ibu-ibu nelayan sekitar Kota Batam.

“Kerang yang sudah terkumpul itu akan dicuci bersih dan dipotong sesuai kebutuhan. Istilah uang lelah dikasih kepada nelayan menyuplai bahan dasar (kerang),” ujarnya.

Kerajinan Kerang Khas Batam Diminati Wisatawan
Hasil karajinan tangan Elviana (Foto: Engesti)

Diminati Wisatawan

Elviana menyampaikan, hasil kerajinan tangannya diminati wisatawan mancananegara dan wisatawan domestik dari berbagi daerah di Indonesia. Ia menuturkan, setiap karya yang diangkat memberikan nuansa Kota Batam.

“Kebanyakan dari luar daerah dan luar negeri. Mereka banyak suka kerajinan seperti ini,” katanya.

Elviana menjula hasil karyanya mulai dari Rp15 ribu sampai Rp5 juta rupiah.

“Tergantung bahan dan tingkat kerumitan kerajinannya,” uacpanya.

Bagi wisatawan yang sedang berpergian ke Batam dapat memesan oleh-oleh kerajinan tangan berbahan kerang.

Untuk pemesanannya dapat mengunjungi kediman Elviana di Tiban Indah Blok S No 61 Batam atau bisa langsung menghubungi nomor handphone 085263753628.

Menuju ke Tiban Indah dengan kenderaan dari Pelabuhan Sekupang hanya 19 menit, dari Pelabuhan Harbour Bay, Jodoh hanya 26 menit, dari Pelabuhan Batam Center hanya 30 menit. Selanjutnya dari Bandara Hang Nadim dengan jarak 30 menit, dari Pelabuhan Telaga Punggur hanya sekitar 30 menit. Di Kota Batam sendiri moda transportasi banyak, mulai dari taxi, angkutan umum, Trans Batam, serta ojek online dan grab.

Kerajinan Kerang Khas Batam Diminati Wisatawan
Kepala Dinas Pariwisata Kepri Buralimar (Foto: Alamudin)

Pariwisata Kepri Bangkit

Elviana mengaku penjualan hasil kerajinan tangannya sejak pandemi terdampak. Sebab, wisatawan domestik berkurang datang ke Batam, terutama wisatawan mancanegara.

Ia berharap agar pemerintah mulai memikirkan kesinambungan pekerja kreatif seperti dirinya. Dalam hatinya terus berdoa agar semua pekerja kreatif tidak mati kreatifitasnya akibat pandemi.

Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Provinsi Kepri Buralimar mengatakan, kepariwisataan dan ekonomi kreatif akan segera pulih dari dampak pandemi COVID-19 dalam waktu dekat.

“Kita optimis dalam waktu dekat semua akan kembali pulih, kita masih punya semangat dan harapan,” kata Buralimar via telepon seluler, Senin (20/9).

Kepala Dinas Pariwisata Kepri menyebutkan, untuk mewujudkan bangkitnya pariwisata telah berupaya berbagai kegiatan kepariwisataan yang digelar secara terbatas melibatkan banyak pihak, seperti seniman, pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM), dan pemilik peralatan musik.

“Sekarang kita mengadakan event di mal-mal. Banyak yang sudah kita berdayakan,” katanya.

Dinas Pariwisata mendorong para pengusaha yang tidak terlalu terdampak pandemi COVID-19 untuk membantu meningkatkan produktivitas UMKM dan bagi yang terdampak harus lebih semangat lagi. “Intinya harus lebih semangat lagi,” ujar Buralimar.

Menurutnya pandemi bukan alasan. Saat ini, kata dia, kemajuan pariwisata di Kepri dipengaruhi kasus aktif COVID-19. Semakin rendah kasus aktif COVID-19, seperti yang terjadi saat ini, maka sektor pariwisata akan bangkit.

“Kalau terdampak semuanya terdampak, tapi kita bisa melewati itu. Selama pandemi itu kita selalu berdayakan masyarakat untuk pemulihan ekonomi,” katanya.

Ia mengatakan, travel bubble akan dibuka awal bulan Oktober untuk meningkatkan pariwisata di Kepri.

“Oktober kita akan buka, kita harus semangat intinya,” katanya.

Ia berharap, semua sektor harus siap menyambut hal ini. Sebab, saat ini adalah waktu yang tepat untuk memajukan kembali sektor pariwisata di Kepri. (*)

5079

Pewarta: Engesti
Redaktur: Muhammad Bunga Ashab

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *