Korps Marinir TNI AL Dapat Senapan Serbu SS2-V4 dan PM-3 Pindad

Menhan RI, Prabowo Subianto saat mendengarkan penjelasan Direktur PT Pindad, Abraham Mose (kiri) terkait senapan serbu SMG PM-3 bikinan PT Pindad Bandung di Markas Pasmar II, Bhumi Marinir, Karangpilang, Surabaya, Jawa Timur, Selasa (14/2). (Foto:Pindad)

SURABAYA – Senapan serbu perorangan untuk prajurit Korps Marinir TNI Angkatan Laut kini diperbarui dengan menggunakan senapan serbu buatan PT Pindad Indonesia di Bandung.

Menteri Pertahanan (Menhan) RI, Letjen TNI (Purn) Prabowo Subianto langsung menyerahkan produk pertahanan unggulan buatan anak bangsa tersebut kepada Korps Marinir.

Pada prosesi penyerahan, Prabowo Subianto didampingi Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Muhammad Ali kepada Komandan Korps Marinir (Dankormar) kepada Mayjen TNI (Mar) Widodo Dwi Purwanto.

Adapun yang senapan serbu yang diserahkan jenis SS2-V4 yang dilengkapi pelontar granat SPG-1A kaliber 40mm. Kemudian ada senapan serbu laras pendek PM-3 buatan Pindad di Bandung.

Senapan Serbu SS2-V4 Kaliber 5,56x45mm dengan kontrak TRAK/501/PDN/VII/2021 AL tanggal 30 Juli 2021 sejumlah 5.520 pucuk.

SS-2V4 merupakan produk pengembangan pendahulunya yaitu SS1. SS2-V4 memliki peningkatan pada performa daya tembak, akurasi dan kemudahan pengoperasian.

Panjang laras SS2-V4 adalah 500 mm, dengan sistem kerja gas operated dan dual mode penembakan yaitu semi otomatis dan otomatis penuh.

Secara performa penembakan, SS2-V4 mampu memuntahkan 720-820 butir peluru per menit dengan jarak tembak efektif hingga 600 meter.

SS2-V4 untuk Korps Marinir itu telah dilengkapi alat bidik standar pada SS2-V4 adalah alat bidik mekanik–pisir dan pejera, yang dapat diatur serta memiliki kapasitas magasen 30 butir peluru.

SS2-V4 juga terpasang pelontar granat SPG-1A, dengan kontrak TRAK/499/PDN/VII/2021/AL tanggal 30 Juli 2021 sejumlah 504 pucuk.

Dengan kaliber 40mm dan panjang laras 305mm, SPG-1A kompatibel untuk dapat di pasang pada senapan serbu SS2-V4.

Sistem operasional tembak SPG1-V4 adalah brake open, single shot dengan jarak tembak maksimal 350 meter dan kecepatan awal 75 m/detik.

Amunisi yang kompatibel dengan SPG1-V4 antara lain Practice HE (High Explosive), HEDP (High Explosive Dual Purpose), Illum, Tear Gas & Baton.

Senapan serbu SS2-V4 dengan pelontar granat SPG-1A kaliber 40mm buatan PT Pindad Indonesia di Bandung. (Foto:Pindad)
Baca juga: Menhan Prabowo Sebut Korps Marinir Aset Penting Pertahanan Negara

Terakhir senapan metraliur atau Sub Machine Gun (SMG) PM-3 Pindad, dengan kontrak TRAK/497/PDN/VII/2021/AL tanggal 30 Juli 2021 sejumlah 95 pucuk.

Senapan PM-3 merupakan senapan dengan mode penembakan semi otomatis dan otomatis penuh berkaliber 9x19mm. Dengan ukuran yang ringkas yaitu 720 mm pada posisi standar serta 494 mm pada posisi terlipat.

PM-3 merupakan senjata yang didesain untuk pertempuran jarak dekat atau close quarter battle (QCB). Jarak tembak efektif PM-3 adalah 75 meter dengan kecepatan tembak 750 hingga 850 butir peluru per menit dan kecepatan awal penembakan 380 m/s.

Senapan SMG PM-3 Pindad dilengkapi alat bidik standar yakni alat bidik mekanik–pisir & pejera yang dapat diatur serta memiliki kapasistas magasen 30 butir peluru.

Upacara prosesi penyerahan senjata tersebut, sebelumnya diawali dengan gelar pasukan serta pengoperasian berbagai kendaraan tempur Korps Marinir.

Selanjutnya, pasukan Korps Marinir melaksanakan aksi terjun payung termasuk membawa baret dan brevet kehormatan untuk dipersembahkan kepada Menteri Pertahanan RI, Prabowo Subianto.

Pengangkatan Menhan Prabowo Subianto sebagai warga kehormatan Korps Marinir, ditandai dengan pemasangan baret dan brevet kehormatan oleh KSAL Laksamana TNI Muhammad Ali dan Komandan Korps Marinir, Mayjen TNI (Mar.) Widodo Dwi Purwanto.

Direktur Utama PT Pindad, Abraham Mose menyatakan rasa bangga dan terhormat karena bisa hadir serta memiliki peran pada kegiatan upacara kehormatan Menteri Pertahanan RI di Korps Marinir.

“Momen kali ini terasa spesial untuk kami. Karena PT Pindad juga menjadi bagian dari upacara pengangkatan Menteri Pertahanan RI, Prabowo Subianto menjadi warga kehormatan Korps Marinir. Saya juga sempat berdiskusi dengan bapak Menhan Prabowo dan tentu kami mendukung untuk pemenuhan alutsista nasional,” jelas Abraham Mose, Selasa (14/2) di Markas Pasmar II, Bhumi Marinir, Karangpilang, Surabaya, Jawa Timur.

Senapan mitraliur atau Sub Machine Gun (SMG) PM-3 kaliber 9x19mm buatan PT Pindad Indonesia di Bandung. (Foto:Pindad)
Baca juga: TNI AL Bakal Tingkatkan Pangkalan Utama Jadi Kodamar

Saat ini Korps Marinir masih menggunakan senapan serbu perorangan produksi Pindad model pendahulu jenis SS1-M (Marinized).

Artinya, SS1-M sudah dimarinirisasi dari varian awalnya SS1-V2. Senjata ini dirancang untuk kebutuhan Korps Marinir TNI AL.

Ke khasan dari varian M, adalah adanya lapisan phosphating yang menjamin karat tidak berani mendekat. SS1-M2 juga menggunakan proyektil kaliber 5,56x45mm

Berkat proses pelapisan anti karat ini, SS1-M tampil beda dengan varian SS-1 lainnya, senjata SS1 Marinir ini punya warna abu-abu yang menyiratkan kesan lebih garang.

Menyadari Korps Marinir terdiri dari beberapa elemen tempur, maka SS-1 M dirancang Pindad dengan tiga varian dasar yang sama dengan varian SS-1 reguler kaliber 5,56 mm.

Masing-masing varian itu mulai dari SS1-M1 (panjang laras 16 inchi), SS1-M2 (panjang laras 14,5 inchi), dan terakhir SS1-M5 (panjang laras 10,5 inchi).

SS1-M2 varian laras pendek, ideal untuk digunakan pada pasukan kavaleri Marinir. Begitu pun dengan SS-1 M5, jadi ideal untuk kebutuhan close quarter battle bagi satuan elit Denjaka dan Taifib (Intai Amfibi) Marinir.

Baca juga: PC-816 V1 dan AM-1, Senapan Serbu Terbaru Bikinan Pindad Indonesia