TANJUNGPINANG – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), menyiarkan pleno rekapitulasi hasil penghitungan suara Pemilu 2024 lewat YouTube, Sabtu 2 Maret 2024. Namun, suaranya dianggap jelek oleh masyarakat.
Rapat pleno tingkat kota itu dapat disaksikan secara streaming di CK Tanjungpinang Hotel. Namun, saat menyaksikan siaran langsung di laman https://www.youtube.com/live/4I-i2ZVI9b4?si=CybsFWCQyxInrjNa](https://www.youtube.com/live/4I-i2ZVI9b4?si=CybsFWCQyxInrjNa, audio dari video tersebut tidak jelas terdengar.
Pj Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Tanjungpinang-Bintan, Ade Wardana juga mengeluhkan hal tersebut.
Ade menyatakan, mahasiswa juga ingin mengawal transparansi KPU Tanjungpinang dalam penghitungan suara rapat pleno hasil penghitungan suara tingkat kota.
“Artinya jika ditayangkan secara streaming adalah bentuk keterbukaan Pemilu, namun percuma jika jika audionya tidak dapat didengar,” ujarnya.
Hingga saat ini proses rekapitulasi hasil penghitungan suara tersebut masih berlangsung.
Baca juga: KPU Tanjungpinang Menghalangi Belasan Wartawan Liput Pleno Penghitungan Suara, Ada Apa?
Tak hanya itu, KPU Kota juga terkesan menghalangi belasan wartawan yang hendak meliput pleno rekapitulasi hasil penghitungan suara Pemilu 2024 tingkat kota di CK Tanjungpinang Hotel. (*)
Ikuti Berita Ulasan.co di Google News