KTM Senang Motor RC-16 MotoGP Melesat Cepat Berkat Sentuhan Insinyur F1

Rider asal Australia, Jack Miller saat melaju dengan motor KTM RC-16 MotoGP 2023. (Foto:Doc/Motorsports)

JAKARTA – Bos KTM Grup, Pit Beirer mengaku senang karena motor KTM RC-16 untuk pacuan MotoGP 2024 mengalami kemajuan pesat.

Beirer mengeklaim bahwa KTM RC-16 mampu melesat kencang seperti roket. Kemajuan itu berkat sentuhan dari seorang insinyur aerodinamika balapan jet darat Formula One (F1).

Garasi Red Bull KTM Factory Racing bekerja sama dengan Tim F1 Red Bull Racing untuk meningkatkan performa RC-16.

Sementara sang insinyur Tim F1 Red Bull Racing yang menyentuh KTM RC-16 adalah sosok ternama di kancah F1 yakni Adrian Newey.

Jadi kolaborasi tersebut, melansir dari Speedweek, untuk mengembangkan paket aerodinamika KTM RC-16 yang dilakukan di Red Bull Advance Technology.

Sehubungan aerodinamikan pacuan MotoGP 2024 sendiri akan dihomologasi pada hari Kamis, jelang seri 1 MotoGP 2024 di Losail Qatar awal Maret nanti.

Tim pabrikan KTM Factory Racing saat mengikuti rangkaian tes resmi pramusim MotoGP 2024 di Valencia, Spanyol, Selasa 28 November 2023. (Foto:Dok/MotoGP)

Setelah itu, seluruh tim MotoGP tidak boleh mengubah aerodinamika, terkecuali memiliki hak konsesi seperti tim Yamaha dan Honda.

“Ada beberapa hal mendasar yang perlu dipelajari bersama disini. Bisa bekerja dengan ahli aerodinamika di Red Bull benar-benar gila ! Namun percakapan kami juga menginspirasi kami di level lain. Kemitraan ini tidak hanya menyenangkan, tetapi juga mengubah sepeda motor kami menjadi roket secara aerodinamika.”

“Christian Horner (CEO dan Principal Tim F1 Red Bull Racing, red) sudah meminta untuk tidak menggunakan sepenuhnya karena dia membutuhkannya untuk mobil Max. Kekhawatiran ini tentu saja ada. Kemudian kami memeriksanya. Itu adalah kolaborasi di level tertinggi. Kami bertemu banyak orang keren di Milton Keynes. Ini sangat menyenangkan,“ terang Pit Beirer.

“Berdasarkan data lintasan dan terowongan angin, kemudian ada ide. Kami kemudian masuk ke CFD, memverifikasinya lagi di terowongan angin, dan kemudian pergi ke trek denganmelihat hasilnya. Tidak ada jalan pintas,“ tambah Pit Beirer yang dilansir dari Speedweek.