TANJUNGPINANG – Wacana kenaikan tarif pas masuk Pelabuhan Sri Bintan Pura (SBP), Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau, mulai mendapat sorotan dari berbagai pihak.
Kenaikan pas masuk Pelabuhan SBP Tanjungpinang dari Rp10.000 per orang menjadi Rp15.000 mulai Agustus 2023 nanti.
Anggota DPRD Kota Tanjungpinang, sekaligus Ketua Partai Hanura Tanjungpinang, Reni secara tegas meminta Pelindo Tanjungpinang menunda rencana kenaikan tarif pas masuk Pelabuhan SBP tersebut.
“Baiknya mereka perbaiki dulu fasilitasnya, misalnya jalan, akses pintu masuk, masih banyak yang mengecewakan masyarakat kita,” ujar Reni, Selasa (18/07).
“Benahi fasilitas dulu biar turis yang masuk yaman di Pinang,” tambahnya.
Reni mengaku kenaikan 50 persen itu tidak sedikit, tentunya sangat memberatkan masyarakat yang ingin melintasi Pelabuhan SBP nantinya.
“Mereka sekarang ini sudah punya income yang lumayan, karena penumpang baik domestik maupun internasional karena mulai ramai,” terangnya.
Sekretaris Komisi II DPRD Kota Ashady Selayar menambahkan, sebelumnya Direksi Pelindo Tanjungpinang sudah memohon rencana kenaikan tarif baru pas masuk pelabuhan.
“Sudah ketemu kita belum lama ini, bahkan harga yang ditawarkan bukan segitu, justru Rp20 ribu, namun kita menolak tawarannya,” ucap Ashady,Selasa (18/7).
Lebih lanjut, Ashady menyampaikan, salah satu alasan rencana kenaikan tersebut, Pelindo Tanjungpinang tengah mewacanakan meningkatkan pembangunan, peningkatan pelayanan terhadap layanan publik masyarakat di Pelabuhan SBP.
“Kita pengen Pelindo Tanjungpinang sebelum naikkan tarif pas masuk, ada baiknya dengarkan masukkan semua pihak, walau kita di dewan tidak memiliki kewangan aturan untuk membatalkan rencana itu. Karena acuan mereka Permenhub,” terangnya.
Baca juga: Pas Masuk Pelabuhan SBP Tanjungpinang Naik Jadi Rp15 Ribu Mulai Agustus
Sementara, seorang penumpang Pelabuhan SBP Tanjungpinang, Yova menegaskan, kenaikan tarif pas itu akan memberatkan warga kurang mampu.
“Sangat disayangkan, kasian masyarakat yang hanya sekedar mengantarkan keluarga mereka, tapi harus bayar,” ujarnya.
“Harusnya sewajarnya saja, benahi dulu fasilitas parkir, pintu masuk, ini kalau bawa koper, kadang roda-roda, kami pun sering rusak, karena memang jalan di parkiran jelek,” tambahnya demikian. (*)
Ikuti Berita Lainnya di Google News