TANJUNGPINANG – Ketua Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kepulauan Riau (Kepri) Wahyu Wahyudin angkat bicara perihal kisruh relokasi pedagang kawasan Taman Gurindam 12, Tanjungpinang.
Wahyu Wahyudin meminta relokasi pedagang Taman Gurindam 12 ditunda hingga hari besar keagamaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) selesai dilaksanakan.
Menurutnya, momen Nataru menjadi penting bagi para pedagang karena naiknya jumlah pengunjung di kawasan Taman Gurindam 12.
“Di sana akan padat kunjungan pengunjung, bukan hanya dari Tanjungpinang, tapi juga daerah lain,” kata Wahyu Wahyudin, Selasa (06/12).
Ia menyebut, momen tersebut akan meningkatkan ekonomi masyarakat, terutama pedagang yang pendapatannya berkurang akibat pandemi Covid-19.
“Kalaupun memang harus ditata, bisa pasca Nataru, momen Nataru ini sudah dinantikan pedagang karena pengunjung akan membludak,” ucapnya.
Ia berharap, Pemprov Kepri mempertimbangkan kembali rencana relokasi pedagang dan mengusulkan agar relokasi pedagang dilaksanakan pada 5 Januari 2023, setelah Nataru usai.
“Pemerintah selalu bicara pemulihan ekonomi, tapi saat momen Nataru yang akan memulihkan ekonomi pedagang, eh malah pedagangnya direlokasi. Saya harap itu ditunda lah,” pinta Wahyu.
Baca juga: Puluhan PKL Tugu Sirih Tepilaut, Geruduk Rumah Gubernur Kepri
Sebelumnya diberitakan, puluhan pedagang kaki lima (PKL) Taman Tugu Sirih, Gurindam 12 menggeruduk kediaman pribadi Gubernur Kepri Ansar Ahmad, di Jl Peralatan Batu 7, pada Minggu (4/12) sore lalu.
Kedatangan puluhan PKL ini untuk meminta penjelasan langsung terkait rencana relokasi sementara yang dibuat pemerintah Provinsi di lokasi yang sudah menjadi pusat kuliner dan jajanan PKL menjajakan usaha mereka. (*)