IndexU-TV

Letjen (Purn) KKO Ali Sadikin Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional oleh TNI AL

Letjen (Purn) KKO (Marinir) Ali Sadikin mengenakan baret Korps Marinir. (Foto:Dok/Istimewa)

JAKARTA – Letjen (Purn) KKO (Marinir) Ali Sadikin diusulkan sebagai tokoh pahlawan nasional dari Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL).

Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Sejarah TNI AL (Kadisjarahal), Laksamana Pertama (Laksma) TNI Hariyo Poernomo.

Laksma TNI Hariyo Poernomo menyampaikan itu, usai upacara peringatan Hari Dharma Samudera 2025, sekaligus peluncuran tiga buku Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Muhammad Ali, Jakarta, Rabu 15 Januari 2025.

“Beberapa waktu lalu, kami sudah melaksanakan asistensi untuk pengangkatan sejarah-sejarah toko ALRI (TNI AL). Contohnya, informasi yang kami dapat, kemarin kami dapat juga rencana pengangkatan Letjen KKO (Marinir) Ali Sadikin,” ungkap Laksma TNI Hariyo Poernomo mengutip Indonesia Defence.

Hariyo mengatakan, ke depannya Disjarahal terus mendukung sejumlah tokoh ALRI yang dinilai layak untuk menjadi tokoh pahlawan nasional.

Ali Sadikin ketika menjadi Gubernur DKI. (Foto:Dok/Instagram @arsip_indonesia)

Saat ini, lanjut Hariyo, hanya terdapat 5 tokoh pahlawan nasional dari ALRI, yakni Yos Sudarso, R.E. Martadinata, John Lie serta Usman-Harun.

“Padahal, tokoh dari ALRI banyak sekali, dan dari Disjarahal akan konsentrasi untuk mengangkat mereka sehingga bukan hanya kefiguran mereka saja, tapi ini menjadi figur seluruh bangsa kita,” ujar Hariyo menambahkan.

Selain itu Hariyo juga menjelaskan, untuk persetujuan pengangkatan Ali Sadikin dan sejumlah tokoh ALRI menjadi pahlawan nasional, tentunya melalui proses yang panjang dan membutuhkan waktu yang tidak singkat.

“Mekanisme pengangkatan pahlawan nasional itu ada mekanismenya di Kementerian Sosial. Jadi,.

dari pemerintah daerah setempat, tempat kelahiran dan riwayat beliau bekerja,” ungkap Hariyo.

Ali Sadikin

Ali Sadikin (7 Juli 1926–20 Mei 2008) atau akrab dengan nama panggilan Bang Ali, seorang perwira tinggi TNI AL dengan pangkat Letnan jenderal KKO-AL (Korps Komando Angkatan Laut) yang kini berganti menjadi Korps Marinir.

Melansir wikipedia, Ali Sadikin ditunjuk Presiden RI pertama, Ir Soekarno, menjadi Gubernur Jakarta pada tahun 1966 yang kemudian diduetkan, dengan Laksamana Muda Udara Raden H. Atje Wiriadinata, untuk membangun Ibu Kota RI, Jakarta.

Sebelumnya, ia pernah menjabat sebagai Deputi Kepala Staf Angkatan Laut, Menteri Perhubungan Laut Kabinet Kerja, Menteri Koordinator Kompartemen Maritim/Menteri Perhubungan Laut Kabinet Dwikora dan Kabinet Dwikora yang disempurnakan di bawah kepemimpinan Presiden Soekarno.

Sukses pimpin Jakarta

Ali Sadikin dilantik secara langsung oleh Presiden Soekarno menjadi Gubernur DKI Jakarta pada Kamis, 28 April 1966 pukul 10.00 di Istana Negara. Pelantikan Ali Sadikin tersebut berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 82 Tahun 1966. Dalam keputusan tersebut, Ali Sadikin yang juga merupakan anggota staf Waperdam Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Pembangunan dipandang cakap dan memenuhi syarat-syarat menjadi Gubernur DKI Jakarta.

Ali Sadikin adalah gubernur yang sangat berjasa dalam mengembangkan Jakarta menjadi sebuah kota metropolitan yang modern.

Gubernur DKI Jakarta, Ali Sadikin, bercanda bersama para artis Ibu Kota dalam sebuah kesempatan. (Foto:Dok/Wikimedia Commons)

Di bawah kepemimpinannya Jakarta mengalami banyak perubahan karena proyek-proyek pembangunan buah pikiran Bang Ali, seperti Taman Ismail Marzuki, Kebun Binatang Ragunan, Proyek Senen, Taman Impian Jaya Ancol, Taman Ria Monas, Taman Ria Remaja, kota satelit Pluit di Jakarta Utara, pelestarian budaya Betawi di kawasan Condet, dan juga membangun Institut Kesenian Jakarta.

Bang Ali juga mencetuskan pesta rakyat setiap tahun pada hari jadi kota Jakarta, 22 Juni. Bersamaan dengan itu berbagai aspek budaya Betawi dihidupkan kembali, seperti kerak telor, ondel-ondel, lenong dan topeng Betawi.

Exit mobile version