Lockheed Uji Terbang C-130J-30 ‘Super Hercules’ Pesanan TNI AU

Pesawat angkut militer C-130J-30 pesanan Kemhan RI sudah mengudara. (Foto:jetphotos)

AMERIKA SERIKAT – Produsen pesawat terbang Amerika Serikat (AS) Lockheed Martin dikabarkan sedang menguji terbang pesawat angkut militer C-130J Super Hercules pesanan Indonesia.

Uji terbang C-130J-30 Super Hercules TNI AU itu, terpantau melalui tangkapan kamera fotografer di laman situs jetphotos. Terlihat di bodi pesawat terdapat bendera Indonesia, dan bertuliskan TNI Angkatan Udara atau Indonesia

Pesawat C-130J-30 yang sedang diuji Lockheed Martin itu, bernomor ekor A-1339 yang merupakan satu dar lima pesawat yang di pesan oleh Kementerian Pertahanan (Kemhan) RI untuk TNI Angkatan Udara (TNI AU).

Informasinya, pesawat A-1339 rencananya akan dikirimkan ke Indonesia sekitar bulan Februari 2023 jika tidak terjadi perubahan jadwal. Awalnya, pesawat akan dikirim pada akhir tahun ini.

Pesawat Super Hercules A-1339 ini, rencananya akan mengisi hanggar Skadron Udara 31, Wing Udara 1, Pangkalan Angkatan Udara (Lanud) Halim Perdanakusuma, Jakarta.

Lima unit pesawat berbadan C-130J-30 Super Hercules dibeli oleh Kementerian Pertahanan semasa Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu pada tahun 2018.

Ryamizard saat itu menilai, pesawat Hercules yang dimiliki Indonesia sudah cukup tua dan karena itu diperlukan pembaruan.

“Kan Hercules- Hercules yang dihibahkan atau dibeli murah kan barang lama, kita perlulah (membeli) walaupun enggak banyak, ada yang baru,” kata Ryamizard seperti disiarkan Kemhan RI saat itu tahun 2018 silam.

“Enggak banyak-banyak lima unit saja. Kalau yang kita bisa buat, seperti panser tank kita buat sendiri. Jadi sembari membeli sambil meningkatkan persahabatan, terutama pertahanan dan alih teknologi,” ujar Ryamizard kala itu.

C-130J-30 ‘Super Hercules’

Sekilas mengenai C-130 varian J-30 Super Hercules, ini adalah varian berbadan panjang dari Hercules tipe J. Versi standar J sendiri, memiliki panjang badan 29,3 meter dan seri J-30 memiliki panjang yakni 34,6 meter.

Pesawat C-130J-30 dapat mengangkut muatan berupa 8 palet atau 97 tandu atau 24 bundel CDS atau 128 pasukan tempur atau 92 pasukan terjun payung. Atau, kombinasi berat maksimum yang diizinkan seberat 20 ton.

Muatan seperti kendaraan seperti 2-3 Humvee atau satu panser LAV III (dengan turet dilepas), atau M113 APC, dapat diangkut menggunakan C-130J-30.

Keluarga varian C-130 seri J dibekali dengan empat mesin turboprop Rolls-Royce AE 2100D3, berdaya 4.700 hp, dengan enam bilah baling-baling komposit.

Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau) Marsekal TNI Fadjar, S.E., M.P.P., berkesempatan merasakan duduk di cockpit pesawat C-130 J Hercules Royal Australian Air Force (RAAF), dalam penerbangan dari SQN34 Air Terminal Canberra menuju East Sale AFB Victoria, pada Kamis (24/3/2022). (foto:DispenAU)

Pesawat memiliki performa kecepatan maksimum 410 mph atau setara 660 km/jam pada ketinggian 6.706 m dan jangkauan operasi dengan dengan muatan normal yaknio 16.000 kg mencapai 1.956 mil.

Untuk urusan cockpit, Lockheed Martin melengkapi pesawat C-130J-30 pesanan TNI AU itu dengan indikator glass cockpit. Selain itu, cockpit juga terasa lebih luas dan nyaman untuk pilot saat terbang.

Pesawat C-130J-30 diawaki tiga orang, masing-masing dua pilot dan satu orang bertindak sebagai loadmaster. Sementara, untuk C-130 klasik seri B hingga H diawaki lima orang. Masing-masing dua pilot, satu navigator, satu flight engineer, dan satu loadmaster.

Pesanan C-130J-30 Kemhan RI ini, menjadikan Indonesia sebagai pengguna pertama pesawat Super Hercules di kawasan Asia Tenggara.