IndexU-TV

Mahasiswa UMRAH Dagang Ayam Geprek di Kampus, Dewantoro Raup Omzet hingga Rp7 Juta

Dewantoro Agung Wijaya saat membungkuskan ayam geprek pesanan pembeli di kampusnya UMRAH. (Foto:Dok/Dewantoro Agung Wijaya)

TANJUNGPINANG – Seorang mahasiswa Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH) jurusan Ekonomi Manajemen, Dewantoro Agung Wijaya sukses membangun bisnis ayam gepreknya di kampus. Pemuda yang akrab dipanggil Dewa ini, telah memulai bisnisnya dari tahun 2021 lalu.

Dewa menceritakan, awalnya sebelum memulai usaha ayam geprek, dirinya hanya membuka usaha penitipan kue dan menjual risol buatannya sendiri di Jalan Kuantan, Batu V, Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau (Kepri).

“Awalnya sih saya hanya buka usaha kecil-kecilan yakni penitipan kue ketika bulan Ramadan. Setelah usaha itu berjalan, saya baru memulai berjualan ayam geprek,” ujar Dewantoro Agung Wijaya, Sabtu 21 September 2024.

Setelah berjualan risol dan ayam geprek di Jalan Kuantan Batu V, kemudian dirinya memperluas pasar ayam geprek buatannya ke kampus.

Untuk pertama kalinya jualan di kampus, ia hanya membawa 25 porsi. Namun seiring waktu, bisnisnya pun semakin berkembang. Sehari ayam gepreknya terjual 60 hingga 90 porsi, dengan omzet Rp1 juta hingga Rp2 juta per harinya.

Pernah mencapai 200 porsi dengan omzet Rp7 juta selama dua hari, ketika ada acara Latihan Dasar Kepemimpinan (LDK) di Kampus Universitas Maritim Raja Ali Haji.

Untuk satu porsi ayam geprek, Dewa menjualnya dari kisaran Rp8 ribu hingga Rp18 ribu dan untuk harga risol dibanderol dengan harga Rp3 ribu per biji.

Baca juga: Fitri Riski, Pebisnis Milenial Beromzet Rp10 Juta per Hari dari Dagang Strawberry

Tidak hanya ayam geprek dan risol saja, bahkan dia juga menjual minuman teh obeng dengan omzet per hari mencapai Rp300 ribu hingga Rp400 ribu di kampus tepatnya di koridor Fakultas Ekonomi UMRAH.

Dewa berjualan di kampus dengan menggunakan meja yang dibawa dari rumah, yang sudah dilengkapi kaca etalase ukuran 120×30cm, sebagai tempat penyimpanan barang dagangan.

Alasan berjualan ayam geprek di kampus UMRAH, Dewa menyebutkan karena adanya peluang besar. Dia juga mengaku beberapa kali pernah gagal dalam membangun usahanya sendiri.

Selain sebagai mahasiswa di UMRAH, dia juga mengatakan, karena peluang yang besar pasti bakalan ada di kampus.

“Karena peluang yang besar berjualan disitu, apalagi yang jualan ayam geprek dulu cuma saya, walaupun sekarang sudah ada juga yang jualan, tapi daya saingnya sedikit, ” terang dia.

Selain berjualan di kampus, Dewa kini sudah memiliki dua outlet di Jalan Kuantan Batu V dan di Jalan Pramuka. Masing-masing outletnya menjual sebanyak 60 hingga 90 porsi ayam geprek per harinya.

Dia juga memotivasi anak muda, agar bisa belajar untuk memulai membangun bisnis meski kecil-kecilan.

“Sisihkan lah uang jajan sedikit, gak usah banyak-banyak. Cobalah memulai usaha kecil-kecilan seperti sistem PO, karena kalau pakai sistem kayak gitu tidak membutuhkan modal yang besar,” pesan dia.

Pewarta Magang: Merry Dwi Afrillina/Nadyn Candra Arwanti

Exit mobile version