Manfaat Cacing Tanah Bagi Kesehatan dan Lingkungan, Simak Ulasannya

cacing tanah
Ilustrasi cacing tanah. (Foto: Tangkapan layar YouTube @RoniNia)

3. Membantu pengobatan stroke iskemik
Stroke iskemik (ischaemic stroke) merupakan salah satu jenis stroke yang paling umum. Kondisi ini terjadi saat aliran darah pada pembuluh arteri otak mengalami penyumbatan.

Ekstrak cacing tanah dengan nama latin Lumbricus rubellus diketahui memiliki potensi sebagai terapi tambahan untuk mengobati stroke iskemik akut.

Fraksi protein dari ekstrak Lumbricus rubellus yang disebut DLBS1033 menunjukkan aktivitas fibrinolitik yang dapat memecah gumpalan darah yang menyumbat pembuluh darah.

DLBS1033 juga membantu mengurangi kekentalan darah dan menghambat agregasi platelet, atau kemampuan darah untuk menggumpal.

4. Melawan pertumbuhan sel hepatoma
Enzim fibrinolitik cacing tanah atau earthworm fibrinolytic enzyme (EFE) adalah enzim protein kompleks yang tersebar secara luas pada spesies cacing Eisenia fetida (E. fetida).

Dalam penelitian, enzim ini menunjukkan aktivitas antikanker untuk melawan sel-sel hepatoma (kanker hati).

Hepatocellular carcinoma (HCC) adalah jenis kanker hati yang paling umum dan menjadi penyebab kematian nomor tiga akibat kanker di seluruh dunia.

Lebih lanjutnya, EFE yang berasal dari E. fetida ini membantu merangsang apoptosis atau kematian pada sel-sel yang menyebabkan kanker.

5. Mempercepat penyembuhan luka
Proses penyembuhan luka pada kulit terbilang kompleks. Proses ini ditandai dengan epitelisasi (pertumbuhan sel-sel kulit muda yang menutup luka) dan pemulihan jaringan ikat.

Cacing tanah telah secara turun-temurun digunakan sebagai bahan alami penyembuh luka di Tiongkok. Beberapa peneliti menemukan bahwa kandungan dalam ekstraknya memiliki efek antiinflamasi, antimikroba, dan antioksidan yang berguna dalam penyembuhan luka.

Manfaat cacing tanah untuk lingkungan
Cacing tanah merupakan kontributor utama yang memperkaya dan memperbaiki kondisi tanah untuk kelangsungan hidup tumbuhan, hewan, dan manusia.

Hewan ini dapat meningkatkan drainase atau aliran air dengan membuat terowongan di dalam tanah. Terowongan ini akan membantu tanah untuk menyerap lebih banyak air.

Selain itu, cacing juga membantu memproduksi kompos yang digunakan oleh tumbuhan.

Mereka akan memakan daun yang membusuk dan bahan-bahan organik lainnya dalam tanah, mencernanya, lalu mengeluarkan kotoran (casting) yang mengandung banyak nutrisi untuk tumbuhan.

Cacing tanah juga mempunyai kemampuan untuk menemukan pencemaran tanah di mana mereka tinggal, misalnya pencemaran akibat logam berat.

Dalam jangka panjang, hewan ini bisa meningkatkan kualitas nutrisi tanah dan membuatnya menjadi lebih subur. Jadi, tumbuhan bisa tumbuh dan aman untuk dikonsumsi oleh manusia.

Cara aman mengonsumsi cacing tanah
Jika Anda tertarik mengonsumsi cacing tanah untuk obat tipes atau demam, pastikan Anda memperolehnya dari tanah yang tidak terkontaminasi.

Ikuti langkah-langkah berikut untuk mengolahnya. Cuci cacing dan bersihkan sisa kotoran di dalamnya hingga air cucian tidak lagi keruh, lalu rebus cacing dalam air mendidih untuk membantu menghilangkan lendirnya.
Tiriskan cacing yang sudah direbus untuk kemudian dimakan, baik secara langsung atau bersama dengan menu makanan Anda.

Anda juga bisa mengeringkan cacing dengan dijemur atau disangrai, lalu menghaluskan dan mencampurnya dengan air hangat.

Tambahkan madu untuk mengurangi rasa pahitnya. Minumlah larutan tersebut satu atau dua kali sehari. Cacing tanah juga tersedia dalam bentuk suplemen yang bisa diperoleh di apotek. Pilihlah produk yang memiliki izin edar dari BPOM sehingga aman untuk Anda konsumsi.

Minum suplemen ini sesuai anjuran pakai yang tertera pada kemasan. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter agar Anda bisa mengetahui manfaat dan risiko dari obat ini. (*)

Ikuti Berita Ulasan.co di Google News