Jakarta – Wakil Presiden Republik Indonesia Ma’ruf Amin tidak marah atas julukan “The King of Silence” yang diberikan kepadanya oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Negeri Semarang (Unnes), kata Juru Bicara Wapres Masduki Baidlowi, di Jakarta, Rabu (07/07).
“Nggak, (Wapres) nggak marah sama sekali. Perlu dicatat dengan garis bawah besar, bahwa Wapres kita bukan yang kalau dikritik (marah). Nggak, dia nggak marah, biasa saja,” kata Masduki, di Jakarta.
Wapres juga menanggapi santai terhadap pemberitaan yang ramai di media sosial terkait julukan yang dinobatkan oleh BEM Unnes tersebut. Masduki mengatakan peristiwa tersebut bukan yang pertama kalinya Wapres mendapat stigma.
“Termasuk survei-survei yang selama ini muncul bahwa pencitraan terhadap tokoh-tokoh tertentu itu dilaksanakan. Wapres juga kadang-kadang tersudutkan juga oleh survei-survei tertentu,” ujar Masduki.
Sebelumnya, BEM Unnes juga memberikan gelar negatif yang ditujukan kepada Presiden Joko Widodo sebagai The King of Lip Service, dan Ketua DPR RI Puan Maharani sebagai The Queen of Ghosting.
Dalam pernyataan tertulisnya, Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Humas Unnes Muhammad Burhanudin mengatakan pemberian julukan yang tidak relevan terhadap Presiden, Wapres, dan Ketua DPR tersebut bersifat internal di BEM Keluarga Mahasiswa Unnes.
“Pernyataan yang disampaikan tersebut merupakan pernyataan internal BEM KM Unnes dan tidak mewakili pernyataan resmi Unnes,” kata Burhanudin dalam keterangannya.
Unnes menyayangkan unggahan bernada kebencian atas julukan BEM Unnes tersebut, meskipun Unnes menghargai kebebasan berpendapat mahasiswanya dengan tetap memperhatikan etika dan nurani.
Pewarta: Antara
Redaktur: M Rakhmat