Membongkar Proyek Boardwalk Rp3,1 Miliar di Tanjungpinang

Membongkar Proyek Boardwalk Rp3,1 Miliar di Tanjungpinang
Tangkapan layar YuoTube Official UTV ulasan.tv (Foto: ulasan.co)

TANJUNGPINANG – Pembangunan boardwalk atau pelantar di Jalan Kota Raja, Kota Rebah, Sei Carang, Tanjungpinang, Kepulauan Riau menjadi proyek disoroti banyak pihak.

Pemerintah Kota (Pemko) Tanjungpinang membangun boardwalk atau pelantar tersebut di salah satu destinasi wisata bersejarah Kota Rebah yang berada di Sungai Carang.

Namun sayang, ditujukan untuk memperindah dan menjadi ikon wisata, pembangunan boardwalk itu justru mengundang tanda tanya bahkan dinilai abal-abal.

Pasalnya, proyek itu menghabiskan anggaran hingga Rp3,1 miliar. Akan tetapi, kondisi boardwalk itu justru seolah tidak selesai, dibangun asal-asal, bahkan bisa membahayakan pengunjung.

Dari penelusuran Tim U-News Reportase ulasan.tv, boardwalk itu dibangun CV Tegak I Mandiri.

Setelah dibangun, terpantau permukaan lantai yang bergelombang, semen cor kasar sehingga membuat pengunjung tak nyaman saat berjalan.

Selain itu, pagar boardwalk juga tidak aman, karena terbuat bukan dari kayu atau besi, pagarnya terbuat dari bahan sejenis “plywood” yang lentur, sehingga cukup berbahaya jika bersandar.

Tak hanya itu , sejumlah ruas pagar terlihat lepas dari tiang. ada juga beton tiang rusak, kemudian sambungan pagar lepas. Serta sisa-sisa bahan bangunan, seperti pasir, batu, dan kayu-kayu berpaku dibiarkan begitu saja di pelantar itu.

Dari keterangan warga sekitar, pembangunan proyek Boardwalk terkesan tidak selesai.

“Kurang (estetik) lihatnya. Kurang kuat juga. Kemarin ada yang kerja di sini,” tuturnya,” ujar Dulia Kumala dikutip dari kanal YouTube Official UTV ulasan.tv, Senin (28/03).

Kadis dan Mantan Plt Kadis Saling Lempar

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Tanjungpinang, Meitya Yulianti. Namun, Meitya justru meminta agar persoalan itu tidak lagi diberitakan. menurutnya, proses tender sudah berjalan sebelum dirinya menjabat.

“Bahannya apa saya tak tahu. Kita kan bukan orang teknis. Saya datang barang itu sudah jalan. Tak mungkin gara-gara saya pembangunan tidak jalan,” ucapnya saat dikonfirmasi di Tanjungpinang City Centre (TCC).

Ia menjelaskan, tujuan pembangunan boardwalk untuk mengembangkan sektor pariwisata hutan mangrove.

Meitya tidak ingin disorot kamera itu sempat mengungkapkan, proyek itu telah diaudit oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) pada Februari 2022 lalu.

“Sekitar bulan Maret. Kemarin sudah datang cuma belum selesai karena yang diaudit itukan bukan satu saja,” ungkapnya.

Sementata itu, Pelaksanaan Tugas (Plt) Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Tanjungpinang, Tamrin Dahlan. Ia yang menjabat sebelum Meitya itu juga berdalih.

Dirinya menjabat selama enam bulan itu hanya menyelesaikan Proses administrasi tender tersebut.

“Saya tidak bisa komentar. Saya hanya administrasi saja. Perencanaan itu di tahun sebelumnya, zaman pak Surjadi,” ucapnya.

Tamrin mengaku tidak mengetahui proses lainnya. Ia hanya mengetahui proses administrasi pada waktu menjabat.

Baca juga: Kadisbudpar Takut Jawab Proyek Abal-Abal Rp3,1 Miliar

Selengkapnya: [EKSKLUSIF] MEMBONGKAR PROYEK ABAL-ABAL RP3,1 MILIAR DI TANJUNGPINANG | U-NEWS REPORTASE #EPS23