BANDUNG – PT Dirgantara Indonesia (PTDI) diminta Menteri Pertahanan RI, Prabowo Subianto agar mampu meningkatkan lini produksi pesawat minimal 20 unit CN-235 dalam setahun.
PTDI mendapat sorotan dari Menhan-RI, karena hanya mampu memproduksi 2 pesawat selama setahun.
Kondisi yang memprihatinkan itu disampaikan Prabowo Subianto, saat acara serah terima 1 unit pesawat CN235-220 Maritime Patrol Aircraft (MPA) dan 2 Unit Helikopter Anti Kapal Selam (AKS) dari PTDI untuk TNI AL.
“Baru hari kemarin saya laporan ke Bapak Presiden, membahas situasi industri pertahanan kita. Mari kita tidak menutup-nutupi, bahwa industri pertahanan kita selama ini terdapat kekurangan yang memprihatinkan,” kata Prabowo melalui sambutannya di Hangar Aircraft Services PTDI KP-II, Bandung, Rabu (15/6).
Prabowo mengaku telah berkoordinasi dengan Presiden Jokowi, atas keinginan melakukan peningkatan produksi unit pesawat udara dari PT DI.
Baca juga: PAL Indonesia Bangun Dua Kapal Perang ‘LPD’ Pesanan Filipina
“(Kemampuan produksi) dari hanya 2 unit CN235 setahun, kita harapkan tidak terlalu lama naik jadi 8 unit. Kemudian ujungnya kita minimal (produksi) 24 unit setahun,” kata dia.
Prabowo mengungkapkan, Presiden Jokowi telah merestui keinginan tersebut dan memaksimalkan anggaran sebagai upaya dalam memperkuat industri pertahanan di Indonesia.
“Presiden sudah merestui rencana kita ke depan, 5 tahun ke depan kita harus produksi minimal 20 unit CN 235,” kata Prabowo.
Selain bagi Indonesia, Prabowo menyebutkan, rencana peningkatan produksi ini dikarenakan permintaan dari beberapa negara, agar industri pertahanan Indonesia dapat mulai merintis kerja sama dengan berbagai pihak.
Baca juga: Satu Pesawat CN235-MPA dan Dua Helikopter AKS Baru Perkuat TNI AL