JAKARTA – Menteri Investasi atau Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menuding ada pemain yang menunggangi konflik lahan dan investasi di Pulau Rempang sehingga menambah panas situasi.
Bahlil yang didampingi Gubernur Kepulauan Riau Ansar Ahmad dan Kepala BP Batam Muhammad Rudi membeberkan bahwa tim yang dibentuk pemerintah pusat menemukan adanya pemain dalam permasalahan relokasi warga Rempang untuk kepentingan investasi.
Menurut dia, pemain yang memperkeruh kondisi di Rempang itu erat kaitannya dengan Pemilu 2024.
“Saya tahu lah siapa pemainnya. Saya ingin sampaikan bahwa itu tidak baik. Jangan seret permasalahan Rempang ke dalam persoalan pemilu,” ujar Bahlil dalam konferensi pers yang diselenggarakan di Jakarta, Senin (26/09).
Sebelumnya, masih dalam konferensi pers tersebut, Bahlil menegaskan bahwa dirinya sudah bertemu tokoh masyarakat Rempang tanpa membawa ajudan dan atribut lainnya sebagau menteri. Ia makan di rumah tersebut sambil berdiskusi.
Dalam diskusi itu, Bahlil menyimpulkan sejumlah poin penting yang disetujui seperti relokasi warga Rempang tidak dilakukan ke Pulau Galang, melainkan ke Kampung Tanjung Banon, yang masih berada di Rempang. Kemudian, warga juga meminta agar makam di Pulau Rempang tidak digusur.
Selain itu, warga meminta agar tidak hanya menjadi pekerja di perusahaan tersebut, melainkan menjadi bagian dari pengusaha.
“Warga menyadari bahwa Rempang tidak akan maju tanpa investasi,” ucapnya.
Baca juga: BP3KR Jakarta dan Yayasan Bakti Melayu Bersatu Beri Dukungan ke Warga Pulau Rempang
Bahlil juga menegaskan bahwa relokasi warga tidak dilakukan secara serentak pada 28 September 2023, melainkan cukup panjang. Kegiatan relokasi disesuaikan dengan kondisi, dan dilaksanakan secara baik, dengan memperhatikan keinginan warga.
“Ini arahan presiden agar relokasi dilakukan dengan baik,” tuturnya. (*)
Ikuti Berita Lainnya di Google News