Minim Inovasi, BUMD Tanjungpinang “Buntung”

Minim Inovasi, BUMD Tanjungpinang "Buntung"
Kantor BUMD Tanjungpinang di Jalan Basuki Rahmat (Foto: Muhamad Nurman)

Usaha BUMD

BUMD PT TMB Tanjungpinang itu diketahui memiliki sejumlah pintu masuk pendapatan dari beberapa tempat usaha.

Beberapa tempat itu, seperti Pelabuhan Sri Bintan Pura (SBP) Tanjungpinang, kuliner di Anjung Cahaya, Akau dan Melayu Square, Pasar Potong Lembu, Pasar Baru I dan II, serta Pasar Bintan Centre.

Di Pelabuhan SBP Tanjungpinang, BUMD PT TMB mengelola boarding pass, kemudian mengelola lapak pedagang seperti Anjung Cahaya, Akau, Melayu Square, serta beberapa pasar. Sementara di Bandara RHF, BUMD PT TMB mengelola lahan parkir bandara itu.

“Beberapa tempat usaha kini tak lagi dikelolah oleh BUMD PT TMB. Sejak Februari 2022  melepas lahan parkir RHF Tanjungpinang. Tidak mencukupi biaya operasional kita. Rugi sekitar Rp13 juta,” ucap Irwandi.

Kemudian 2023 mendatang, BUMD PT TMB resmi angkat kaki dari Pasar Bintan Centre setelah kontrak Pemko Tanjungpinang dengan pihak pengelola berpotensi besar tak diperpanjang.

“Kami disuruh kelola sampai 2023. Barangkali nanti kami tak lagi di situ (Pasar Bintan Centre),” ucapnya.

Minim Inovasi

Fahmi-Irwandi, Direktur Utama dan Direktur BUMD PT TMB yang telah menjabat sejak September 2019 silam itu terkesan minim inovasi.

Slogan “Go Provit” yang melekat pada BUMD PT TMB tampaknya hanya sekedar tulisan yang kemudian dibacakan dan ditempelkan begitu saja.

Sejak menjabat, keduanya belum menunjukan pengaruh yang signifikan terhadap keuangan BUMD PT TMB. Terlebih sejak Fahmi menjabat bolak-balik diperiksa aparat hukum, baik persoalan pribadi hingga perusahaan.

Salah satunya, ketika Fahmi dan Irwandi berurusan dengan Kejaksaan Negeri Tanjungpinang terkait kasus dugaan gratifikasi, serta masalah piutang usaha dan non-piutang. Fahmi juga berurusan dengan Polres Tanjungpinang karena dilaporkan pengunaan izajah palsu beberapa waktu lalu.

Jangankan, untuk membantu perekonomian serta pendapatan daerah, untuk bertahan hidup saja BUMD PT TMB masih tertatih-tatih.

“Fokus kami ke efisiensi anggaran dan mempertahankan saja,” ucap Irwandi prihal inovasinya selama ini dan kedepannya.

Baginya, hal itu lebih penting mengingat pendapatan BUMD PT TMB tak mencukupi kebutuhan perusahaan.

Irwandi menjelaskan, BUMD PT TMB sedang fokus dalam penanganan pasar KUD yang ambruk. Pihaknya akan membangun pasar baru dan merelokasi para pedagang.

Inspektorat Audit Kerja Fahmi-Irwandi

Inspektorat Tanjungpinang meminta agar BUMD PT TMB memaksimal kerja perusahaan.

Kepala Inspektorat Kota Tanjungpinang, Tengku Dahlan mengatakan, pihaknya telah melakukan audit terhadap kinerja PT TMB pada 2021 lalu. Audit tersebut hanya fokus kepada kinerja Fahmi-Irwandi beserta jajaran.

Tengku Dahlan mengungkapkan, Inspektorat menyoroti tenaga kerja PT TMB yang berjumlah 61 orang itu. Hal itu bertujuan agar tenaga kerja itu dapat berkerja secara optimal.

Setiap karyawan harus bekerja sesuai dengan kebutuhan perusahaan hingga tidak terjadi tumpang tindih antar satu karyawan dengan karyawan lainnya.

“Kami menyarankan tenaga yang ada dibagi habis dengan tugas-tugas yang mereka susun. Jadi jangan tumpang tindih pekerjaan. Itu saran kita,” ujar Tengku Dahlan.

Tentu akan sia-sia apabila jumlah karyawan yang ada saat ini tidak dapat bekerja sesuai fungsi dan tugasnya masing-masing.

“Nanti Inspektorat akan kembali melakukan audit untuk melihat kinerja dari perusahaan itu,” kata Tengku Dahlan.