BATAM – Kader sekaligus mantan Kepala Bidang (Kabid) pembinaan anggota (Kabid PA) Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Pekanbaru, Hatta mengkritik dan menyatakan kekecewaannya terhadap musyawarah daerah (Musda) Badko HMI Riau-Kepri yang dianggap amburadul dan minim persiapan.
Menurutnya, kepemimpinan Sulaimansyah sebagai Ketua Umum Badko telah gagal memberikan contoh yang baik. Mengingat Sulaimansyah berasal dari cabang besar seperti Pekanbaru.
“Pekanbaru ini cabang besar, seharusnya menjadi percontohan bagi yang lain. Tapi, Ketua Umum Badko malah lepas tangan. Musda yang dijadwalkan pada Juli 2024 berubah menjadi ajang drama yang memalukan,” kata Hatta yang lahir di Tanjungpinang ini, Ahad 01 September 2024.
Hatta menyoroti berbagai masalah yang muncul selama Musda, termasuk penundaan penetapan kandidat oleh Steering Committee (SC), dengan alasan yang tidak jelas, mulai dari berkas yang ketinggalan hingga anggota SC yang kabur dari forum dengan alasan ingin ke kamar kecil.
“Kelengkapan dasar seperti draft agenda dan palu sidang saja tidak ada. Ini menunjukkan bahwa Badko tidak siap melaksanakan Musda,” kata Hatta.
Kekecewaan Hatta memuncak saat dalam pertemuan dengan Ketua Umum Badko, Sulaimansyah malah menyarankan para kandidat untuk membuat musda masing-masing.
“Ini bukan solusi yang bijak. Menjadi ketua umum bukan hanya soal keinginan, tetapi juga tanggung jawab besar yang harus diselesaikan dengan baik,” jelas Hatta.
Atas kegagalan ini, sebagai kader tuan rumah Musda, Hatta secara pribadi meminta maaf kepada seluruh kader HMI di Riau-Kepri, terutama kepada para utusan yang sudah bertahan lama di Pekanbaru untuk mengikuti Musda.
Ia juga menyampaikan terima kasih kepada Pengurus Besar HMI yang telah mengambil alih Musda, dengan harapan dapat membawa arah baru yang lebih baik bagi Badko HMI Riau-Kepri.
Diketahui hingga kini masih banyak kader HMI perwakilan cabang yang berada di Bawah Badko Riau-Kepri yang bertahan di Pekanbaru karena Musda yang ditunda-tunda.