Panglima Bulang Suguhkan Tempat Nongkrong di Tengah Hutan Mangrove

Panglima Bulang Suguhkan Tempat Nongkrong di Tengah Hutan Mangrove
Suasana Panglima Bulang, sejumlah pengunjung menikmati pemandangan hutan mangrove (Foto: Ulasan.co)

Tanjungpinang – Panglima Bulang menyuguhkan tempat nongkrong aysik di tengah hutan bakau atau mangrove di Kota Tanjungpinang, Kepualau Riau.

Panglima Bulang berada di Batu 5 Bawah, Kampung Bulang, Gg H. Hossein, Tanjungpinang. Kafe ini buka dari pukul 09.00 sampai pukul 19.00 WIB. Kafe ini ramai dikunjungi karena suasananya yang berbeda dengan kafe pada umumnya.

Kedai kopi atau kafe ini berbeda dengan tempat lainnya. Selain tempatnya yang berada di tengah hutan mangrove daerag pesisir. Sambil ngopi bisa mengamati hutan mangrove.

Tidak hanya masyarakat Tanjungpinang yang mengunjungi kafe tersebut bahkan ada wisatawan dari Thailand, Malaysia dan Singapura.

Kafe ini salah satu kafe yang cocok untuk nongkrong bersama keluarga, teman-teman, kerabat sambil menikmati hamparan pohon mangrove.

Owner Panglima Bulang Juhardi mengatakan, membuka kafe ini terinspirasi karena sejak lama menyukai kuliner. Sebelumnya, ia pernah membuka kios, tetapi ketika melihat pemandangan belakang rumahnya yang dipenuhi pohon mangrove, ia berpikir bisa dijadikan tempat wisata.

“Awalnya hanya membuat jembatan dan pondok biasa karena dilihatnya bagus sehingga dibuka kafe dengan nuansa hamparan pohon mangrove,” ujar Juhardi, Kamis (04/11).

Baca Juga: Hutan Wisata Mata Kucing Akhirnya Dibuka bagi Pengunjung

Panglima Bulang menyediakan banyak menu makanan dan salah satu menu andalannya adalah ikan sembilang asam pedas, soto, gonggong dan masih banyak menu lainnya.

Retno, pengunjung kafe Panglima Bulang menyebutkan bahwa kafe ini unik karena menyuguhkan pemandangan hamparan mangrove dan sangat berbeda dengan kafe pada umumnya yang ada di Tanjungpinang.

“Tempatnya adem, bisa ke sini nongkrong kalau lagi stres, suasananya yang nyaman dan agak lumayan jauh dari keramaian. Makanannya juga enak dan tentunya harganya terjangkau,” ujarnya.

“Di sini ada musala jadi ketika waktu sholat kita bisa salat, tempatnya mematuhi protokol kesehatan, sehingga sangat rekomend untuk dikunjungi,” kata Retno. (*)

Pewarta: Salmiati/ Magang

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *