KARIMUN – Keberadaan kafe tidak bisa dipisahkan dari gaya hidup kekinian Gen Z. Selain sebatas ingin menikmati menu yang disajikan, kafe juga telah menjadi tempat nongkrong wajib bagi sebagian besar generasi millenial.
Bukan hanya di kota besar, namun keberadaan kafe telah menyebar hingga ke daerah-daerah, termasuk di Kabupaten Karimun, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).
Tetapi dibalik itu tak sedikit juga usaha kafe yang tumbang atau tidak bisa bertahan.
Di Karimun, ada satu kafe atau tempat nongkrong yang tetap bertahan di tengah gempuran kafe-kafe baru, termasuk franchise-franchise nasional.
Kafe tersebut bernama PotocoffeeMilkShake (PCM) yang berada di Kelurahan Teluk Air, Kecamatan Karimun.
Sejak dibuka sembilan tahun lalu, PCM tetap menjadi salah satu pilihan anak muda untuk nongkrong. Meskipun sempat tutup karena pandemi Covid-19, PCM bisa kembali bangkit dan bertahan hingga sekarang.
Owner PCM, Oky Rizkiyanto H mengakui banyaknya kompetitor baru serta kondisi-kondisi lain, memaksanya memutar otak untuk mempertahankan dan mengembangkan usaha.
“Kami terus-menerus melakukan inovasi dan untuk terus mengikuti trend perkembangan mengikuti selera masyarakat,” kata Oky yang juga Ketua HIPMI Kabupaten Karimun.
Oky mengatakan, keputusan untuk membuat usaha kafe tak terlepas dari hobi nongkrongnya. Kemudian ia juga melihat pemuda sekitar yang sulit mendapatkan pekerjaan.
Setelah memantapkan niat dan mendapatkan dukungan penuh dari keluarga, Oky pun mencoba peruntungan membuka cafe dengan konsep yang berbeda dari yang lain, pada tahun 2015.
Pada saat itu, masyarakat umumnya nongkrong di kedai-kedai kopi tradisional.
“Kami mencoba mencari dan menciptakan peluang membuat kedai kopi baru dengan target pasar yang berbeda dan menciptakan trend baru di masyarakat, khususnya di kalangan kawula muda. Kami juga ingin membantu pemuda sekitar untuk mendapatkan kesempatan bekerja,” ujarnya.
Baca juga: Antisipasi Pemudik Menumpuk, BUP Karimun Siapkan Ruang Tunggu Tambahan di Pelabuhan KPK
Kini PCM telah mempekerjakan sembilan warga lokal serta memiliki gerai di Teluk Air dan pelabuhan Tanjungbalai Karimun.
Setiap bulannya, PCM meraup omzet puluhan juta rupiah, dengan menu andalan beraneka olahan kopi manual dan mesin, serta berbagai makanan.
“Alhamdulillah untuk omzet sekitar Rp 30-40 juta per bulan. Kami bertahan karena dukungan dari keluarga, baik istri ataupun saudara. Dan, juga pelayanan yang baik membuat anak muda betah nongkrong,” ungkap Sekretaris Karang Taruna Karimun dan Ketua Bidang Penjurian Pengkab ESI Karimun. (*)
Ikuti Berita Ulasan.co di Google News