JAKARTA – Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) disebut-sebut akan menjadi oposisi, jika calon presiden dan wakil presiden (capres-cawapres) Ganjar Pranowo-Mahfud MD kalah di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 nanti.
Hal itu diungkapkan Deputi Politik 5.0 Tim Pemenangan Nasiona (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud, Andi Widjajanto yang mengatakan, PDIP cenderung ke arah oposisi jika paslon yang mereka usung tidak lolos ke putaran kedua Pilpres 2024.
Andi pun mengaku sudah siap menjadi oposisi jika Ganjar-Mahfud harus kalah di putaran pertama. Alasan dia, oposisi merupakan karakter terkuat PDIP.
“Seru lho jadi oposisi bersama Ibu Mega, Mas Ganjar, Pak Mahfud bersama Andika, Tuan Guru Bajang. Itu akan menjadi kelompok oposisi yang menarik di Indonesia kalau itu terjadi,” kata Andi, dalam podcast Political Show, Jumat (9/2) dilansir dari cnn Indonesia.
Meski menyatakan siap, namun Andi sendiri mengaku belum tahu soal keputusan ke depan terkait partai jika memang paslon yang diusung tidak lolos ke putaran kedua Pilpres 2024.
Kemudian terkait koalisi, dia menyampaikan, semua keputusan utama di tangan Ketua Umum (Ketum) PDIP, Megawati Soekarnoputri.
“Keputusannya Kan putusan di partai di Ibu Mega, saya tidak tahu keputusannya. Tetapi biasanya dinilai dari spektrum ideologinya, lalu interaksi elitenya, baru kemudian membicarakan kepentingannya,” jelas Andi.
Terkait Soal koalisi dengan pasangan capres-cawapres nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, yang salah satu partai pengusungnya adalah PKS, menurut Andi harus dilihat dari tiga level kecocokan.
Menurutnya, level pertama yakni pembicaraan tentang ideologi kedua partai. Level selanjutnya, kemungkinan membuka interaksi antar-elit partai. Sementara untk level ketiga bicara soal kesamaan kepentingan.
“Kalau level pertama sudah putus, level dua dan tiga sudah tentu tak akan terjadi. (Soal kepentingan sama melawan Jokowi) kalau saja memahami Ibu Mega level satu dulu yang harus dibicarakan,” ungkap dia.