Pemilik Kedai Kopi di Dabo Lingga Resah Tiap Hari Didatangi ODGJ

Seorang pasien ODGJ dirujuk ke Rumah Sakit Jiwa dan Ketergantungan Obat (RSJKO) Engku Haji Daud di Seri Kuala Lobam, Bintan. (Foto:Dok/Dinkes Lingga)

LINGGA – Dinas Sosial Kabupaten Lingga, Kepulauan Riau (Kepri) dinilai perlu memiliki fasilitas penanganan khusus bagi orang dengan gangguan jiwa (ODGJ).

Seorang pemilik kedai kopi di Dabo, Kecamatan Singkep Lingga, Akbar mengatakan, ada beberapa ODGJ sering datang ke kedai kopinya. Menurut dia, keberadaan ODGJ tersebut mengganggu kenyamanan pengunjung di kedainya.

“Ya kadang ODGJ keliling dan datang minta uang, lalu mereka mengambil makanan yang ada di kedai kami. Ini mengganggu kenyamanan pengunjung di kedai kami,” kata Akbar di kedainya Jalan Perusahaan, Dabo Singkep, Kamis 20 Februari 2025.

Kondisi itu dibenarkan warga yang mengunjungi salah satu kedai kopi di Dabo bernama Ali. Dia mengungkapkan, ada beberapa kali ODGJ datang ke mejanya minta makanan.

“Terkadang kalau ada uang lebih saya beri makanan yang ada di kedai,” ungkap Ali.

Menanggapi keluhan itu, Kepala Bidang (Kabid) Rehabilitasi, Jaminan, dan Perlindungan Sosial Dinsos Lingga, Hazni Hamka mengatakan, pihaknya belum memiliki fasilitas untuk penanganan khusus ODGJ.

“Penanganan persoalan ODGJ terkendala fasilitas. Sehingga ketika ada kasus ODGJ, penanganannya harus di rujuk ke Batam atau Bintan,” ungkap Hazni Hamka, Jumat 21 Februari 2025.

Hazni pun mengimbau kepada pihak keluarga untuk bersinergi dalam menangani ODGJ di Kabupaten Lingga.

“Adanya kasus ODGJ tidak terlepas dari kontrol sosial di lapangan, dan peran sosial sera dukungan keluarga sangat penting. Sehingga ODGJ tetap tinggal bersama keluarga, dalam kondisi aman dan terkendali dengan baik,” imbau Hazni menutup wawancara.

Close