TANJUNGPINANG – Seribuan pemilik mobil diesel di Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau (Kepri) telah memiliki kartu fuel card untuk pengisian Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar subsidi.
Pemerintah Kota (Pemkot) Kota Tanjungpinang menggelar acara grand launching kartu fuel card di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Minyak Umum (SPBU) Batu 10 Tanjungpinang, Senin 05 Agustus 2024.
Penjabat (Pj) Wali Kota Tanjungpinang, Andri Rizal dalam sambutannya menyebutkan, sistem ini dirancang untuk meminimalisasi penggunaan dan memastikan setiap penggunaan BBM jenis solar subsidi dapat dipantau, lebih akurat serta transparansi.
Dengan adanya fuel card ini, Andri Rizal berharap, sistem fuel card untuk mempermudah monitoring penggunaan BBM jenis solar subsidi. Sehingga setiap langkah diambil lebih terukur dan akurat.
“Gunakan BBM solar subsidi sesuai peruntukannya,” kata Andri Rizal.
Sementara Assisten LPG Stock dan Cylinder Management Pertamina, Moh Ridho Zuhri menyebutkan, untuk diketahui BBM biosolar adalah salah satu BBM subsidi disebut Jenis Bahan Bakar Tertentu (JBT).
Artinya, kata Ridho, sebagian dari harga BBM tersebut diberikan bantuan berupa subsider dari pemerintah yang bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).
Terkait hal tersebut, sudah patutnya BBM ini hanya diterima oleh konsumen yang berhak
“Kami harap dengan berjalannya program pemerintah, yaitu fuel card biosolar yang berjalan berdampingan dengan program Pertamina, yaitu barcode subsidi tempat biosolar dapat mengoptimalkan penyaluran, agar lebih tepat sasaran,” sebut Ridho Zuhri.
Dalam kesempatan ini, Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin) Kota Tanjungpinang, Riany menyebutkan, pihaknya masih membuka pelayanan untuk pengurusan kartu fuel card bagi pemilik kendaraan yang belum terdaftar. Baik itu kendaraan lori maupun pickup serta mobil pribadi jenis diesel lainnya.
“Seminggu kedepan kita melakukan evaluasi dan pengawasan, terhadap pemilik kendaraan yang memiliki fuel card. Semoga ini berjalan lancar,” ungkap Riany.