Pengungsi Afghanistan Kembali Berunjuk Rasa di Batam, Bersitegang dengan Aparat

Pengungsi Afganistan Kembali Berunjuk Rasa di Batam, Sempat Bersitegang dengan Aparat
Pengungsi Afghanistan saat unjuk rasa di depan kantor DPRD Kota Batam, Kepri (Foto: Alamudin)

Batam – Pengungsi asal Afghanistan kembali berunjuk rasa di Kota Batam, Kepulauan Riau, Selasa (23/11).

Mereka menuntut untuk dipindahkan ke negera ketiga yakni Australia, Kanada, Amerika dan New Zealand.

Para pengungsi mulai berdatangan dan berbaris di seberang jalan depan kantor Imigrasi atau tepatnya di depan kantor DPRD Kota Batam sekitar pukul 10:00 WIB.

Aksi para pengungsi tersebut seketika menjadi tegang karena kedatangan kepolisian di lokasi unjuk rasa para pengungsi.

Pihak kepolisian memaksa membubarkan para pengunjuk rasa karena tidak memiliki izin serta masih dalam kondisi pandemi COVID-19.

Aksi tarik menarik dan saling dorong dengan petugas kepolisian dengan pengungsi terjadi.

“Tolong segera kembali ke penampungan. Kalian tidak memiliki izin untuk melakukan aksi. Kami akan sediakan kendaraan agar kalian dapat kembali sekarang,” ujar salah satu petugas kepolisian mengimbau para pengungsi Afganistan.

Baca Juga: Longmarch Pengungsi Afghanistan Timbulkan Kemacetan di Jalan Utama Tanjungpinang

Imbauan yang disampaikan petugas kepolisian diabaikan para pengungsi asal Afganistan.

Perseteruan antara massa aksi dan petugas kepolisian sendiri akhirnya beranggsur mereda, setelah diskusi panjang yang kembali dilakukan oleh kedua belah pihak.

Salah satu pengungsi, Husein Ameni mengatakan, tujuan unjuk rasa kali ini masih sama, yakni meminta agar mereka segera dipindahkan ke negara ketiga.

“Karena kami juga ingin memulai lagi kehidupan kami di negara ketiga. Sampai sekarang janji tersebut tidak dapat terealisasi,” sebutnya.

Pantauan di lokasi, diskusi ini sendiri sempat berlangsung sekitar satu jam, hingga akhirnya massa aksi memilih untuk meninggalkan lokasi, dengan pengawalan dari petugas Kepolisian, dan Satpol PP Kota Batam. (*)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *