Penyebaran Omicron di Kepri Meningkat Jadi 52 Kasus

Kasus Aktif COVID-19 di Kepri Bertambah 16 0rang
Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) Tjetjep Yudiana (Foto: Muhammad Chairuddin)

Tanjungpinang – Juru Bicara (Jubir) Satgas COVID-19 di Kepulauan Riau (Kepri), Tjetjep Yudiana menyebutkan saat ini penyebaran Omicron di Kepri sudah 52 kasus.

Tjetjep mengatakan, ada kemungkinan kasus Omicron akan terus berkembang karena kasus Omicron tidak memiliki gejala seperti COVID-19.

“Padahal awal tahun kita masih ingat nol kasus. Ini kemungkinan masih terus berkembang, karena kasus Omicron ini pada umumnya tidak bergejala,” kata Tjetjep, Rabu (2/2).

Menurutnya, meskipun gejala Omicron sangat ringan tidak seperti COVID-19.

Namun penyakit tersebut sangat berbahaya, jika menjangkit orang yang memiliki komorbit.

“Gejalanya ringan, tapi tetap berbahaya jika menjangkiti orang yang rentan atau orang yang memiliki komorbit seperti diabet, jantung, paru, dan penyakit lainnya terutama pada orang tua yang tidak divaksin,” jelasnya.

Ia menyampaikan, dari 52 kasus Omicron yang ada di Kepri, 13 orang merupakan Pekerja Migran Indonesia (PMI), 1 kasus warga Pekanbaru, 1 Kasus di Karimun, 37 kasus di Batam.

“Untuk warga Pekanbaru itu, ia baru pulang dari Umroh dan transit di Batam,” ucapnya.

Tjetjep menyebut, selain 52 kasus Omicron yang tersebar di Batam dan Karimun, kabupaten/kota lain yang berada di Kepri belum ada ditemukan kasus serupa.

“Tapi Bupati dan Walikota telah mendapat arahan dari Gubernur Kepri, untuk meningkatkan tracing dan testing. Semakin banyak testing dan ditracing, tentu akan banyak yang terdeteksi dan di karantina di fasilitas karantina yang disiapkan,” jelasnya.