JAKARTA – Pemerintah negara Malaysia menyatakan bergabung dengan blok ekonomi BRICS. Pernyataan itu diungkapkan Perdana Menteri (PM) Malaysia Datuk Seri Anwar Ibrahim.
Anwar Ibrahim mengungkapkan, saat ini Kuala Lumpur tengah mempersiapkan diri Dengan prosedur formal untuk bergabung ke blok yang diinisiasi oleh Rusia itu.
Dalam wawancara dengan Guancha, Ahad 16 Juni 2024, Anwar menyebutkan Kuala Lumpur mengambil keputusan tersebut lantaran BRICS beranggotakan Brasil, Rusia, India, China, Afrika Selatan, sebagai perwakilan dari negara-negara Selatan atau Global South.
“Kami telah membuat keputusan, kami akan segera melakukan prosedur formal… kami hanya menunggu hasil akhir dari pemerintah di Afrika Selatan,” kata Anwar Ibrahim, mengutip Reuters.
Namun dalam wawancara itu, PM Anwar Ibrahim tidak memberikan rincian lebih lanjut mengenai proses pengajuannya.
Pernyataan Anwar itu muncul menjelang kunjungan tiga hari PM China, Li Qiang pekan ini.
Kunjungan tersebut sebagai bagian dari perayaan yang menandai tahun ke-50 hubungan diplomatik antara Malaysia dan China.
Malaysia dan China diperkirakan akan menandatangani beberapa kesepakatan selama kunjungan Li, termasuk memperbarui perjanjian kerja sama perdagangan dan ekonomi selama lima tahun.
BRICS didirikan pada 2006, kelompok ini terdiri dari Brasil, Rusia, India, dan China. Kemudian Afrika Selatan bergabung pada 2010.
Pada Januari 2024, blok tersebut memperluas keanggotaannya hingga mencakup Mesir, Ethiopia, Iran, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab (UEA).
Merek-merek otomotif China seperti Guangzhou Automobile Group (GAC), Great Wall Motors, BYD, dan Neta membangun pabrik di Malaysia, yang memanfaatkan insentif dan keringanan pajak dari pemerintah untuk mendorong produksi kendaraan listrik di negara itu.
“(Pihak China) sangat terbuka, dan mereka berkolaborasi dengan baik, dan mereka berterus terang dan tidak menunjukkan kesombongan,” ujar Anwar dalam wawancara di South China Morning Post, Sabut (15/6).
Merujuk pada pernyataan tersebut, juru bicara kementerian luar negeri China, Lin Jian mengatakan, dalam sebuah konferensi bahwa Beijing memuji Anwar atas pernyataannya.
“China ingin bekerja sama dengan Malaysia untuk meneruskan persahabatan tradisional kita, memperdalam kerja sama di berbagai bidang, dan memperdalam serta memperkuat komunitas China-Malaysia dengan masa depan bersama,” sebut Lin Jian.