Bintan – Kepolisian Sektor (Polsek) Bintan Timur, Kepulauan Riau (Kepri) belum dapatkan hasil lab, terkait dugaan ledakan bom ikan yang menewaskan Nazaruddin.
Sebelumnya, tim telah mengumpulkan barang bukti di lokasi kejadian.
Nazaruddin (41), diduga tewas terkena ledakan bom ikan, Rabu (22/12) tahun 2021 lalu.
“Kemarin tim turun. Kemudian, dia (tim) kembali. Sampai saat ini, kita belum mendapat informasi selanjutnya,” singkat Kepala Polsek Bintim, AKP Suardi di Bintan, kemarin.
Tim amankan barang bukti dari rumah kontrakan almarhum Nazaruddin, yang terdiri dari kompor gas beserta selang, tabung gas 3 kilogram, dan barang bukti lainnya.
Karena tim sudah melakukan olah di Tempat Kejadian Perkara (TKP), Jumat (24/12).
Sebab, barang bukti tersebut diduga kuat digunakan Nazaruddin untuk merakit bom ikan.
Baca juga: Penjual Pisang di Batam Ditemukan Tak Bernyawa di Kamar Kos
Rumah kontrakan Nazaruddin berada di RT03/RW06, Kampung Kuala Lumpur, Kelurahan Kijang Kota, Kecamatan Bintan Timur, Kabupaten Bintan, Rabu (23/12) sekitar pukul 14.00 wib.
Sehingga Nazarudin tahun mengalami luka-luka, hingga meninggal dunia di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bintan.
Atas musibah tersebut, Polsek Bintan Timur telah memeriksa 4 orang saksi yakni 2 orang tetangga korban, dan 2 orang lagi dari kerabat korban.
Sebelumnya, Jon Evendi, seorang tetangga almarhum Nazaruddin mengaku dirinya tidak tahu persis kejadian tersebut.
Sebab, dirinya sedang berada di Pasar Barek Motor Kijang.
“Saat itu, saya berada di pasar. Dengar suara ledakan cukup kencang sampai ke pasar. Kirain saya suara petir. Saya tidak tahu, suara itu berasal dari sini,” sebut Jon Evendi.