IndexU-TV

Polresta Barelang Selidiki Penyebab Kelangkaan Gas Elpiji di Batam

Warga mengantre saat operasi pasar gas elpiji 3 kg di depan Kantor Camat Bengkong, Kota Batam. (Foto:Irvan Fanani/Ulasan.co)

BATAM – Polresta Barelang akan melakukan penyelidikan terkait kelangkaan gas elpiji di Kota Batam, Kepulauan Riau.

Kasatreskrim Polresta Barelang, AKP Giadi Nugraha, mengatakan pihaknya akan menyelidiki penyebab kelangkaan ini dan akan tengah berkordinasi dengan pihak terkait.

“Kami sedang berkoordinasi dengan instansi terkait dan melakukan penyelidikan di lapangan,” ujar AKP Giadi saat diwawancarai ulasan.co pada Selasa 17 September 2024.

Kelangkaan gas elpiji di Batam menjadi sorotan karena adanya isu yang beredar terkait dugaan praktik penjualan gas bersubsidi kepada pihak yang tidak berhak, seperti usaha laundri dan restoran.

Namun, AKP Giadi belum dapat memastikan adanya indikasi penyalahgunaan karena penyelidikan masih berlangsung. Saat ditanya mengenai kemungkinan pihak-pihak yang akan dimintai keterangan, AKP Giadi menyatakan bahwa proses penyelidikan masih berjalan. “Masih dalam tahap penyelidikan,” tegasnya.

Baca juga: Ratusan Warga Serbu Operasi Pasar Gas Elpiji 3 Kg di Bengkong Batam

Diketahui sebelumnya, ratusan warga, mayoritas ibu rumah tangga, berbondong-bondong mendatangi operasi pasar gas elpiji 3 kg yang digelar oleh Pertamina Patra Niaga Kepri dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Batam di depan Kantor Camat Bengkong, Senin 16 Agustus 2024.

Operasi pasar ini dilakukan untuk mengatasi kelangkaan gas yang terjadi dalam beberapa pekan terakhir.

Salah satu warga Bengkong Sadai, Eka, mengaku lega bisa mendapatkan gas elpiji setelah mengantre sejak pagi.

“Saya sehari-hari jualan pempek, dan hampir satu bulan gas di pangkalan langka. Jadi saya kadang terpaksa tidak berjualan,” ujar Eka.

Sales Area Manager (SAM) Pertamina Patra Niaga Kepri, Bagus Handoko, menjelaskan bahwa operasi pasar digelar di tiga lokasi berbeda, dengan total penyaluran 4.480 tabung gas elpiji 3 kg. Selain itu, pihak Pertamina juga menambah suplai sebanyak 24.080 tabung untuk beberapa agen guna meminimalisir kelangkaan.

Sementara itu, Kepala Disperindag Kota Batam, Gustian Riau, menambahkan bahwa salah satu penyebab kelangkaan adalah penggunaan gas elpiji bersubsidi oleh pelaku usaha.

“Kami menemukan ada usaha laundry yang menggunakan hingga 12 tabung elpiji 3 kg untuk mesin pengering. Kami sudah menyurati mereka agar beralih menggunakan bright gas bewarna pink,” jelas Gustian. (*)

Ikuti Berita Ulasan.co di Google News

Exit mobile version