Potret Perusahaan Air Minum Berusia Setengah Abad

Potret Perusahaan Air Minum Berusia Setengah Abad
Kondisi waduk Sei Pulai.

DPRD dan Mahasiswa Desak Pemprov Kepri

Kondisi itu turut menarik perhatian anggota DPRD Kepri, Rudi Chua serta Himpunan Mahasiswa Kota Tanjungpinang (HMKT).

Rudi Chua merasa, kendala saat ini membuat kinerja PDAM Tirta Kepri jauh dari kata memuaskan dan jauh di bawah standar nasional.

“Pelanggan 17 ribu. Kalau kita lihat dari jumlah penduduk, pelayanan hanya menjangkau sekitar 30 persen,” ucap Rudi Chua.

Menurutnya hal itu masih dapat dimaklumi mengingat PDAM Tirta Kepri harus mengatasi berbagai masalah pipanisasi, sumber mata air baku, serta instalasi penyaringan air yang terbatas dan sering mengalami kerusakan.

Oleh sebab, itu suka atau tidak suka Pemprov Kepri harus segera mengatasi masalah tersebut. Terlebih lagi, ia menilai, masyarakat perlahan akan beralih dari penggunaan sumur ke PDAM. Artinya, beban PDAM Tirta Kepri akan semakin berat dan membutuhkan bantuan penuh dari pemerintah.

“Itu kewajiban pemerintah untuk menyediakan. Suka atau tidak, pemerintah harus membantu. Kondis PDAM sangat terbatas,” tegasnya.

Sementara itu, desakan serupa juga datang dari para generasi milenial di HMKT. Ketua HMKT, Januarman menilai, permalasahan itu tentu meresahkan masyarakat.

“Ini sudah berulang-ulang. Sikap Gubernur harus cepat. Ini menyangkut sumber air bersih masyarakat,” desak pria yang akrab disapa Popoy itu.

Apabila tidak ditanggapi, maka permasalahan itu sangat merugikan masyarakat.

Jadi Prioritas Gubernur

Gubernur Kepri, Ansar Ahmad yang saat itu menghadiri Sidang Paripurna di Kantor DPRD Kepri.

Saat ditemui Ansar tak menepis kondisi dan kendala yang terjadi pada PDAM Tirta Kepri.

Ia menjelaskan hal itu kini menjadi prioritas kerjanya. Akan tetapi, penanganan masalah itu ia tujukan ke Pemerintah Pusat akan menggunakan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).

“Ini tinggal kita kejar ke pusat dan BOSS di Kepri. Saya kira akan direalisasikan,” ujarnya.

Menurutnya, jika ingin menggunakan anggaran daerah, berarti dalam bentuk penyertaan modal oleh Pemrpov Kepri. Hal itu akan ia perhitungkan dahulu.

Tambah Ansar, jika pemerintah pusat meminta dukungan sharing (bantu anggaran), maka pihaknya akan memenuhi hal tersebut. Baginya, hal itu akan mempermudahkan Pemprov Kepri dalam mendapatkan alokasi APBN.

Perihal keluhan pengendara, Ansar menilai PDAM Tirta Kepri harus melakukan koordinasi dengan pihak terkait apabila ingin kembali melakukan penggalian khususnya di jalan raya. Setiap ruas jalan yang sudah digali harus dapat dipulihkan seperti semula.

Ansar menegaskan pihaknya memiliki komitmen kuat untuk mengatasi masalah air bersih di Tanjungpinang itu. Ia akan membahas permasalahan tersebut bersama kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dalam waktu terdekat.