TANJUNGPINANG – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Stasiun Meteorologi Raja Haji Fisabilillah Tanjungpinang, memprakirakan selama tiga hari ke depan masih berpotensi hujan petir di Pulau Bintan, Kepulauan Riau.
Prakirawan BMKG Stasiun Meteorologi Raja Haji Fisabilillah Tanjungpinang, Robbi A. Anugrah mengatakan, berdasarkan analisis dinamika atmosfer pengaruh fenomena cuaca skala global (ENSO) kurang memberikan dampak terhadap peningkatan aktivitas konveksi di wilayah Pulau Bintan dan sekitarnya, sedangkan Indeks Dipole Mode (DMI) dapat memberikan pengaruh terhadap peningkatan aktivitas konveki di sekitar wilayah Pulau Bintan. Kondisi Madden Julian Oscillation (MJO) yang berada dalam netral tidak berpengaruh terhadap penambahan jumlah curah hujan di wilayah Pulau Bintan.
“Analisis skala regional dengan nilai Sea Surface Temperature (SST) yang masih cukup hangat dan anomali positif berpengaruh terhadap peningkatkan pasokan uap air ke atmosfer yang dapat mendukung pertumbuhan awan konvektif (awan Cumulus dan Cumulonimbus),” kata Robbi dalam keterangan tertulisnya diterima, Jumat (19/08).
Lanjut, kata dia, kemudian adanya pola belokan angin (shearline) yang diprakirakan masih sering berpotensi terjadi di sekitar Pulau Bintan dan sekitarnya dapat menyebabkan perlambatan massa udara yang mendukung untuk pertumbuhan awan konvektif penghasil hujan. Selanjutnya, analisis skala lokal terhadap kondisi kelembaban atmosfer pada lapisan bawah hingga menengah yang diprakirakan relatif basah menunjukkan banyaknya pasokan uap air yang juga mendukung pertumbuhan awan konvektif penghasil hujan.
Pada prakiraan indeks labilitas menunjukkan kondisi atmosfer dalam keadaan labil moderat hingga kuat dan memungkinkan adanya pertumbuhan awan Cumulonimbus yang menghasilkan hujan dengan intensitas lebat yang disertai petir. Oleh karena itu, secara umum kondisi cuaca di Pulau Bintan tiga hari kedepan umumnya berawan dan masih berpotensi terjadi hujan dengan intensitas ringan hingga lebat pada pagi-siang hari yang bersifat lokal dan dapat disertai petir serta angin kencang.
“Peringatan dini waspada potensi terjadinya pertumbuhan awan Cumulonimbus (Cb) yang dapat
menyebabkan terjadinya hujan sedang – lebat secara tiba-tiba yang dapat disertai petir dan angin kencang,” katanya.
Baca juga: Diguyur Hujan, Siswa SD di Tanjung Batu Karimun Tetap Semangat Ikuti Gerak Jalan