Presiden Ukraina Zelensky Bakal Terjun ke Medan Perang Lawan Rusia di Kiev

Presiden Ukraina Zelensky Bakal Terjun ke Medan Perang Lawan Rusia di Kiev
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy berbicara dalam bahasa Rusia dalam pidatonya, di Kyiv, Ukraina, Kamis (24/2/2022). Foto ini diambil dari tayangan video Ukrainian Presidential Press Service. ANTARA FOTO/Ukrainian Presidential Press Service-via Reuters TV/Handout/hp.

Jakarta – Presiden Volodymyr Zelensky menyatakan akan tetap berada di Kiev, ibu kota Ukraina pada Sabtu (26/2). Pernyataan ini diungkapkan Zelensky saat pergerakan pasukan Rusia semakin menekan ibu kota negara, Kiev.

“Kami tidak akan meletakkan senjata kami, kami akan membela negara kami,” kata Zelensky dalam sebuah video yang direkam di luar kantornya, yang mana berada di Kiev, Sabtu (26/2), dikutip dari CNNIndonesia.com.

Baca juga: Amerika Serikat Beri Sanksi kepada Putin Serta Pejabat Rusia Lainnya

Sebelumnya, Zelensky sempat memperingatkan pergerakan pasukan Rusia ke ibu kota negaranya.

“Malam ini akan menjadi sulit, dan musuh akan menggunakan seluruh kekuatan mereka untuk memecah perlawanan warga Ukraina,” katanya, Jumat (25/2).

Sementara itu, Kementerian Dalam Negeri Ukraina menyampaikan pertempuran telah terjadi di jalanan kota Kiev, Sabtu (26/2).

“Pertempuran aktif sedang terjadi di jalan-jalan kota kami. Harap tetap tenang dan berhati-hati sebisa mungkin!,” demikian pernyataan Kementerian di akun Facebook mereka, dikutip dari CNN.

Baca juga: Rusia Batasi Akses Facebook Mulai 25 Februari 2022

“Jika Anda berada di tempat perlindungan, jangan pergi sekarang. Jika Anda ada di rumah, jangan beranjak, tutup jendela, jangan pergi ke teras. Bersembunyi di dalam ruangan, seperti di kamar mandi, dan tutupi diri Anda dengan sesuatu yang bisa mencegah luka akibat pecahan peluru,” lanjut pernyataan tersebut.

“Jika Anda mendengar sirene, pergi ke tempat perlindungan terdekat!”

Sejak Rusia memutuskan menginvasi Ukraina, kota-kota di negara itu dibombardir dengan rudal dan artileri jarak jauh.

Ukraina juga melaporkan mereka terkepung dari tiga arah, yakni selatan, timur, dan utara. Akibat konflik ini, lebih dari 50 ribu warga Ukraina mengungsi dari negara itu.