Singapore – PT Dirgantara Indonesia (DI) berkesempatan menawarkan produk unggulannya diajang Singapore Air Show 2022 di Changi Exhibition Centre, Singapura, Selasa (15/02).
PT DI tampil di ajang Singapore Airshow 2022, gencar pasarkan produk pesawat terbang CN235, NC212i dan produk pesawat terbaru N219.
Namun, pada ajang tersebut PT DI juga fokus pasarkan bisnis jasa Maintenance, Repair & Overhaul (MRO) dan Aerostructure.
Singapore Airshow 2022 dilaksanakan pada tanggal 15-19 Februari 2022 di Changi Exhibition Centre, Singapura, dimana booth PT DI berlokasi di Hall B Nomor H40.
Dalam hal bisnis MRO, PT DI sebagai satu-satunya industri penerbangan di Asia Tenggara memiliki kompetensi maintenance pesawat dan komponen, modifikasi, program Service Life Extension Program (SLEP), maupun rewiring.
Adapun saat ini PT DI sedang melaksanakan program Maritime Security Initiative untuk 3 (tiga) unit pesawat CN235 Military Transport milik Tentera Udara Diraja Malaysia (TUDM).
Pesawat milik Malaysia itu sedang dikonversi menjadi Maritime Patrol Aircraft (MPA).
Baca juga: PT DI Diminta Lanjutkan Pengembangan Prototipe Litbang Kemhan dan TNI
Selain itu, PT DI juga sedang melaksanakan upgrading Anti Sub-marine Warfare (ASW) pada 4 (empat) unit helikopter AS-565 Panther untuk TNI Angkatan Laut.
Sektor bisnis Aerostructure, saat ini PT DI telah memiliki sertifikasi dan kualifikasi dari berbagai OEM terkemuka di dunia seperti Airbus, Boeing, Lockheed Martin dan Korean Aerospace Industries.
Sertifikasi itu dapat dijadikan sebagai value proposition bagi peningkatan bisnis Aerostructure.
Dalam bidang Aerostructure, PT DI memiliki end-to-end capabilities dan facilities untuk dapat memenuhi kebutuhan customer.
PT DI pamerkan pesawat model skala besar untuk produk pesawat CN235, NC212i dan pesawat komersil N219 yang telah berhasil memperoleh Type Certificate (TC) dari DKKPU.
Dengan hadirnya transportasi udara N219, maka di masa mendatang akan terbuka kemungkinan dicapainya semua jalur perintis untuk menjangkau dan menghubungkan wilayah Terluar, Terdepan dan Tertinggal (3T) yang kemudian dapat mengakselerasi pertumbuhan ekonomi Indonesia secara lebih merata.