PTDI Boyong N219 ke Tanjungpinang, Gubernur Ansar: Kita Bahas Opsi Pembeliannya

Gubernur Kepri, Ansar Ahmad ketika meninjau dari dekat pesawat angkut ringan N219 di Bandara RHF Tanjungpinang. Pesawat N219 bikinan dalam negeri PT Dirgantara Indonesia di Bandung, Sabtu (17/06), (Foto:Istimewa)

TANJUNGPINANG – PT Dirgantara Indonesia (PTDI) memboyong pesawat N219 ke Tanjungpinang, Kepulauan Riau (Kepri), Sabtu (17/6).

Kedatangan pesawat jenis angkut ringan bikinan anak bangsa tersebut disambut hangat oleh Gubernur Kepri, Ansar Ahmad saat tiba di Bandara Raja Haji Fisabilillah (RHF) Tanjungpinang.

Pada pertemuan dengan pihak PTDI itu, Ansar mendorong agar PTDI bisa menjadikan pesawat N219 sebagai wahana transportasi udara yang andal serta mampu mendukung transformasi ekonomi di Kepri.

“Pesawat N219 ini sangat cocok sebagai opsi transportasi masyarakat di Kepri. Karena selama ini kita lebih banyak mengandalkan transportasi laut. Setelah ini kita akan langsung bahas untuk opsi pembelian pesawat ini, apakah dengan bersama-sama tujuh kabupaten/kota atau soal operasionalnya,” ujar Ansar disela-sela peninjauan langsung pesawat N219 tersebut.

Sementara itu, Direktur Niaga, Teknologi dan Pengembangan PTDI, Moh Arif Faisal menyebutkan, aktivitas N219 disini sebagai Market Survey Flight.

Dalam hal ini, lanjut Arif, PTDI berupaya melakukan proses komersialisasi pesawat N219 bikinan dalam negeri ini. Tentunya juga dapat mendukung program transformasi ekonomi di Kepri.

“Ini juga bagian dari komitmen kami untuk terus mengembangkan, dan menghadirkan produk-produk yang inovatif, efisien dan handal untuk memperkuat ekosistem Defend ID,” ucapnya demikian.

Baca juga: Ansar Pertimbangkan Beli Pesawat N219 PTDI untuk Wilayah 2T Kepri
Pesawat angkut ringan buatan PTDI saat parkir di Bandara RHF Tanjungpinang, Kepri, Sabtu (17/06), (Foto:Istimewa)

Akhir tahun 2022 lalu, Ansar Ahmad sudah menyampaikan pertimbangnya terkait tawaran untuk pembelian pesawat perintis N219 amfibi karya anak bangsa PTDI di Bandung

Ansar menjelaskan, bahwa Kepri sangat membutuhkan solusi untuk masalah konektivitas angkutan udara untuk wilayah terdepan dan terluar (2T).

“Tawaran yang disampaikan oleh Kementrian BPN/Bappenas melalui skema pembelian pesawat perintis amfibi produksi anak bangsa PTDI, dengan pesawat N219 seharga kurang lebih Rp100 miliar kita pertimbangkan,” jelas Ansar melalui rilis PTDI pada November tahun 2022 lalu.

“Kesungguhan kita menyambut baik program dari Kementrian BPN/Bappenas,” ungkap Ansar.

Selain itu, Kabupaten Natuna ditunjuk menjadi pilot project atau proyek rintisan transportasi pesawat amfibi N219. Rencana tersebut akan direalisasikan pada tahun 2025.

Direktur Utama PTDI, Gita Amperiawan melalui keterangan pers November 2022 lalu mengatakan, pemerintah pusat memahami, bahwa kendala aksesibilitas keluar masuk Natuna menjadi masalah utama beranda utara Indonesia itu.

Sehingga, pemerintah pusat melakukan pengembangan proyek rintisan pesawat amfibi N219. Pengembangan aksesibilitas menggunakan pesawat amfibi di Natuna adalah yang paling tepat. Mengingat kondisinya sebagai wilayah kepulauan.

N219 didesain PTDI sesuai dengan kebutuhan masyarakat terutama wilayah perintis. Sehingga mempunyai kemampuan short take off landing, dan mudah diterbangkan di daerah terpencil, serta bisa self starting tanpa bantuan ground support unit.

Baca juga: Dirgantara Indonesia Kirim Satu Unit Pesawat NC212i Pesanan Thailand