Puluhan Lapak Penjual Ikan Tutup di Natuna

Pasar Ranai
Kondisi Pasar Ranai, Natuna, terlihat beberapa lapak pedagang ikan tutup. (Foto: Muhamad Nurman)

NATUNA – Sejumlah lapak penjual ikan tutup di Pasar Ranai, Natuna, Kepulauan Riau. Tutupnya lapak pedagang akibat hasil tangkapan nelayan berkurang.

Pantauan ulasan.co terlihat puluhan lapak ikan di Pasar Ranai tutup, selain itu jenis ikan yang dijual di beberapa lapak yang masih buka lebih sedikit dari biasanya.

Pedagang ikan Pasar Ranai, Ari mengatakan, sudah sepekan beberapa lapak milik temannya tutup. Tutupnya lapak akibat tidak kebagian ikan untuk dijual. “Tangkapan nelayan kurang. Ikan selikur yang saya jual ini diambil dari banyak nelayan,” ucapnya di Pasar Ranai, Kecamatan Bunguran Timur, Sabtu (10/09).

Ari menuturkan, dampak dari kurangnya tangkapan nelayan membuat harga ikan naik. Ikan selikur yang biasanya dijual Rp15.000 -Rp20.000 per Kilogram (Kg) kini menjadi Rp25.000 per kg. “Naik sekitar Rp5.000 sampai Rp10.000,” ujarnya.

Pedagang lainnya, Hadi mengungkapkan, hal tersebut biasa terjadi apabila memasuki pertengahan bulan Islam, di mana kondisi laut terang karena cahaya bulan. “Sotong (sotong segar) dan ikan segar kurang, yang dijual ikan beku yang disimpan di dalam freezer (mesin pembeku),” ucapnya.

Terkait kurangnya hasil tangkapan nelayan dibenarkan oleh nelayan Pulau Laut Natuna, Bujang. “Jauh berkurang (hasil tangkapan),” ucapnya di pasar Ranai, usai menjual hasil tangkapannya.

Baca juga: Tongkol Mahal di Natuna, Padahal Lautnya Penghasil Ikan

Biasanya, ia bisa mendapatkan 2-3 fiber sekali melaut, namun, saat ini hanya satu fiber saja. Meski demikian, ia mengaku tidak mengalami kerugian. “Hasil tangkapannya bisa menutupi biaya operasionalnya selama lima hari melaut,” pungkasnya. (*)