Puluhan Pendaki Senior akan Bernostalgia di Gunung Slamet

Puluhan Pendaki Senior akan Bernostalgia di Gunung Slamet
Tim operasional saat melakukan persiapan di Basecamp Pendakian Gunung Slamet, Dukuh Bambangan, Desa Kutabawa, Kecamatan Karangreja, Kabupaten Purbalingga, menjelang kegiatan Pendakian Bersama Napas Tua ke Gunung Slamet yang akan dilaksanakan pada 6 November 2021. (foto: Antara)

Purwokerto – Sekitar puluhan pendaki senior yang berusia diatas 40 tahun akan bernostalgia di puncak Gunung Slamet, Purwokerto, Jawa tengah 6 November mendatang.

Direncanakan, pendakian mendaki Gunung Slamet melalui jalur Pos Bambangan, Desa Kutabawa, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah.

“Kegiatan bertajuk Pendakian Bersama Napas Tua ke Gunung Slamet ini bernuansa nostalgia sekaligus silaturahmi,” kata fasilitator pendakian, Wahyu Budiarto saat dihubungi dari Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Rabu (3/11).

Dia menyebutkan, kegiatan pendakian tersebut ditargetkan diikuti maksimal 50 pendaki berusia di atas 40 tahun.

Baca juga: Tim JKW Bermalam di Palembang Sebelum ke Gunung Kerinci

Akan tetapi, berdasarkan pendaftaran sementara, kata dia, jumlah calon peserta yang telah mendaftar 17 orang dengan usia tertua 63 tahun yang berasal dari Bekasi, Jawa Barat.

“Sebenarnya yang menghubungi kami untuk sekadar bertanya sudah cukup banyak. Namun yang telah resmi mendaftar baru 17 orang,” kata pria yang akrab disapa Yudi Kumis itu.

Dia menjelaskan, para peserta pendakian akan tiba di Basecamp Pendakian Gunung Slamet, Dukuh Bambangan, Desa Kutabawa, Kecamatan Karangreja, Kabupaten Purbalingga, pada Jumat (5/11).

Pendaki akan memulai pendakian ke puncak Gunung Slamet pada Sabtu (6/11), pukul 09.00 WIB dan ditargetkan tiba di puncak Gunung Slamet pada Minggu (7/11) pukul 06.00 WIB.

Setelah beristirahat sejenak, para pendaki akan turun pada pukul 09.00 WIB dan dijadwalkan tiba di Basecamp Bambangan pada pukul 15.00 WIB.

Terkait dengan persiapan pendakian, pihaknya telah menyiapkan tim operasional untuk mendukung kegiatan tersebut.

Baca juga : Duh! Hutan Gunung Lengkuas Bintan Mulai Terkikis Dijarah Berbagai Pihak

“Mekanismenya seperti biasa, kami jaring dalam artian didepan itu leader, di tengah penyisir dan di belakang penyapu. Kalau tidak memungkinkan, kami tarik turun,” katanya.

Pihaknya menerjunkan banyak personel dari masyarakat setempat, yang masih berusia muda untuk memantau pelaksanaan pendakian tersebut.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *