IndexU-TV

Rambutan Binjai, Paling Populer dan Diminati Pembeli

Nurholis ditemani putra kecilnya saat berjualan rambutan di Jalan Gatot Subroto, Batu 6, Kota Tanjungpinang, Selasa (31/12/2024). (Foto:Meli Santia/Ulasan.co)

TANJUNGPINANG – Rambutan binjai merupakan salah satu jenis rambutan yang paling populer di Indonesia. Tekstur daging rambutan ini kenyal dan tebal, dan rasanya manis.

Lantaran sedang musim, banyak pedagang yang menjajakan rambutan di beberapa titik di Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau (Kepri).

Sudah dua pekan lamanya, rambutan membanjiri beberapa lapak pedagang buah. Mulai dari jenis terang bulan, nona, hingga rambutan binjai.

Dari ketiga jenis rambutan tersebut, rambutan binjai yang paling diminati lantaran banyak yang mengatakan, rasanya manis dan longkah serta warna kulitnya merah segar meski berwarna masih kehijau-hijauan.

Sementara untuk jenis nona dan terang bulan kurang diminati karena rasanya sedikit asam, dan tidak longkah serta warna kulitnya kuning pucat.

Salah satu pedagang rambutan yang berjualan di Jalan Gatot Subroto, Batu 6, Tanjungpinang, Nurholis mengatakan, dirinya hanya menjual rambutan binjai dengan harga Rp15 ribu per kilogram.

Selain itu, Nurholis menyebutkan bahwa rambutan binjai yang dijualnya tersebut didapatnyas dari warga di Jalan Anggrek.

Baca juga: Dua Kelompok Orang Ini Dilarang Makan Rambutan, Kenapa?

“Warga itu memiliki empat pohon rambutan binjai. Pohon rambutan itu berada di pekarangan rumahnya, bukan di kebun. Dalam satu pohon, bisa menghasilkan rambutan sebanyak 300 kilogram (kg) sekali panen,” kata Nurholis menjelaskan.

“Setahu saya di Tanjungpinang dan Bintan tidak ada yang bertani rambutan, paling ada di tanam di pekarangan rumah atau di kebun sendiri tapi tidak banyak juga pohonnya. Jarang yang membudidayakan rambutan,” sebut Nurholis menambahkan.

Nurholis mengaku dirinya sudah empat terakhir menekuni sebagai penjual buah musiman. Jika tidak lagi musim buah, dia pun kembali pekerja serabutan.

Salah seorang pembeli, Rini mengatakan, sangat menyukai buah rambutan namun tidak mengetahui jika rambutan memiliki beragam jenis.

“Saya lihat ada yang jualan saya langsung berhenti beli. Tapi saya tak tahu rambutan seperti apa yang manis, jadi setiap mau beli dirasa dulu, kalau manis dan longkah langsung beli,” tutur Rini.

Exit mobile version