JAKARTA – Nilai tukar rupiah ambruk terhadap mata uang dolar Amerika Serikat (AS), akibat sentimen pasar yang terus bereaksi menekan mata uang Garuda.
Melansir dari Refinitiv, rupiah anjlok 1,2 persen di posisi Rp15.665 per US$ hari ini, Senin 07 Oktober 2024. Posisi ini senada dengan pelemahan kemarin pada Jumat 04 Oktober 2024 yang turun sebesar 0,42 persen.
Sementara DXY pada hari ini, Senin 07 Oktober 2024 pukul 09:17 WIB mengalami penurunan tipis 0,07 persen ke posisi 102,45.
Data menunjukkan bahwa payroll nonpertanian tumbuh sebanyak 254.000 pekerjaan pada September, jauh melampaui perkiraan kenaikan 150.000 dari ekonom yang disurvei oleh Dow Jones.
Adapun data tingkat pengangguran turun menjadi 4,1 persen meskipun diperkirakan tetap stabil di 4,2 persen.
“Setelah musim panas yang penuh dengan data ketenagakerjaan yang lemah. Ini adalah bacaan yang meyakinkan bahwa ekonomi AS tetap tangguh, didukung oleh pasar kerja yang sehat. Kami tetap berada dalam lingkungan di mana berita ekonomi yang baik adalah berita baik untuk pasar ekuitas karena meningkatkan potensi untuk pendaratan yang lembut,” kata Michelle Cluver, kepala portofolio model ETF di Global X.
Selain itu, konflik di Timur Tengah yang terus memanas membuat safe have currency layaknya dolar AS menjadi pilihan investor, untuk menempatkan dananya sementara waktu dan hal ini berujung semakin menekan mata uang.