JAKARTA – Rupiah pagi ini dibuka melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) di angka Rp16.400, Kamis 20 Juni 2024.
Ambruknya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS, di tengah sikap wait and see pelaku pasar perihal suku bunga Bank Indonesia (BI) hari ini.
Melansir dari Refinitiv, rupiah pada pukul 09:21 WIB melemah 0,24 persen di angka Rp16.400/US$ pada hari ini. Posisi itu merupakan yang terlemah sejak pandemi Covid-19 atau sekitar empat tahun lalu.
Sementara indeks dolar AS (DXY) dalam posisi stagnan di angka 105,25. Hal itu sama dengan hari Rabu 19 Juni 2024 yang ditutup di level 105,25.
Kondisi depresiasi rupiah ini terjadi di tengah sikap penantian pelaku pasar perihal suku bunga Bank Indonesia (BI) yang akan disampaikan Gubernur BI, Perry Warjiyo sore hari ini.
Pelaku pasar meyakini, BI masih memiliki keleluasaan untuk menstabilkan nilai tukar rupiah tanpa harus menaikkan suku bunga, dengan menggunakan triple intervention hingga instrumen lainnya.
Menteri Koordinator Bidang Ekonomi, Airlangga Hartarto angkat biacara soal tren pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.
Menurut Airlangga, pelemahan tak hanya menimpa rupiah namun uang negara lain juga merosot imbas penguatan dolar AS.
“Ya tentu berbagai mata uang, semua mengalami pelemahan terhadap dolar AS. Kita monitor saja karena kita tak sendirian,” kata dia di Menara Bank Mega, Jakarta Selatan, Rabu 19 Juni 2024 mengutip cnnIndonesia.
Pengamat komoditas dan mata uang, Lukman Leong memperkirakan, rupiah akan berkonsolidasi dengan kecenderungan melemah terbatas.
Menurut dia, investor ‘wait and see’ menantikan hasil rapat dewan gubernur BI sore ini.
“BI diperkirakan masih akan mempertahankan tingkat suku bunga untuk saat ini, namun mungkin akan menaikkannya kedepannya oleh pertimbangan demi stabilitas nilai tukar rupiah,” kata Lukman.
Berdasarkan sentimen di atas, ia pun memproyeksikan rupiah bergerak di kisaran Rp16.350 sampai Rp16.450 per dolar AS pada hari ini.