IndexU-TV

Rupiah Semakin Terperosok ke Rp15.580 per Dolar AS

Ilustrasi nilia tukar rupiah terhadap dolar AS yang terus melemah. (Foto:istimewa)

JAKARTA – Nilai tukar rupiah semakin terperosok ke Rp15.580 per dolar AS di perdagangan pasar spot, Jumat (21/10) pagi.

Rupiah melemah 8,5 poin atau minus 0,05 persen dari posisi sebelumnya dan mata uang di kawasan Asia bergerak bervariasi.

Mata uang baht Thailand melemah 0,36 persen, won Korea Selatan minus 0,18 persen, yen Jepang melemah 0,03 persen, dan dolar Singapura minus 0,13 persen.

Sedangkan, peso Filipina menguat 0,02 persen, rupee India menguat 0,32 persen, yuan China menguat 0,2 persen, dan dolar Hong Kong stagnan.

Sementara itu, mata uang utama negara maju kompak melemah. Poundsterling Inggris tercatat melemah 0,25 persen, franc Swiss minus 0,15 persen, dan euro Eropa minus 0,16 persen.

Lalu, dolar Australia melemah 0,24 persen dan dolar Kanada minus 0,15 persen.

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi memproyeksi rupiah melemah hari ini. Menurutnya, indeks dolar AS masih tinggi terhadap mata uang negara lain.

Analisis penguatan indeks dolar terjadi, lanjut Ibrahim, karena imbal hasil (yield) obligasi pemerintah AS (US Treasury) naik menjadi 4,154 persen.

“Dolar menjulang di atas mata uang utama pada Kamis karena imbal hasil treasury AS 10 tahun naik menjadi 4,154 persen,” kata dia melalui keterangan resminya.

Ibrahim memproyeksikan, rupiah akan bergerak di kisaran Rp15.550 sampai Rp15.600 per dolar AS pada hari ini.

Baca juga: Apindo Batam: Pengusaha Saat Ini Diancam Resesi Global
Exit mobile version