BATAM – Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kota Batam, Kepulauan Riau, menilai saat ini kondisi pengusaha sedang dihadapkan ancaman resesi global pada tahun 2023 mendatang.
“Karena perusahaan yang ada di Batam hampir semuanya berorientasi ekspor, maka resesi global ini akan sangat mengancam keberlangsungan permintaan pasar global terhadap produk dari Batam,” kata Ketua Apindo, Rafki Rasyid, Kamis (20/10).
Sehingga bisa berujung pada efisiensi oleh perusahaan-perusahaan di Batam yang tentu saja akan berdampak pada pengurangan tenaga kerja.
“Kita tentunya tidak berharap hal ini terjadi. Jadi, kepada rekan-rekan buruh tentunya boleh-boleh saja mengajukan permintaan untuk dirundingkan.”
“Tapi kita tentu mengimbau untuk sama-sama memahami kondisi yang ada dan sama-sama mematuhi aturan pengupahan yang berlaku,” ujarnya.
Dengan begitu suasana investasi di Batam akan lebih kondusif dengan harapan perusahaan yang masuk ke Batam terus bertambah dari tahun ke tahun. Ketersediaan lapangan pekerjaan akan terus terjaga.
“Pada akhir- akhir ini, ada perlambatan yang signifikan terhadap permintaan produk elektronik dari Batam,” katanya.
Terutama dari pasar Eropa, karena masyarakat Eropa saat ini lebih mengutamakan memenuhi kebutuhan makanan dan energi ketimbang barang barang tersier seperti elektronik.
“Jadi pengusaha di Batam saat ini sedang dilanda kekhawatiran. Inilah kondisi saat ini.”
“Namun begitu buruh sah saja ingin menuntut upah. Pengusaha tetap patuh atas keputusan pemerintah,” ujarnya.
Baca juga: Sri Mulyani Beberkan Nasib Indonesia Jika Dunia Resesi Ekonomi 2023
Baca juga: Amerika Tawarkan Fasilitas Promosi Bisnis untuk Batam